Selasa 02 Jan 2018 12:56 WIB

Inflasi 2017 di Bawah Target APBN-P

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Dwi Murdaningsih
ilustrasi inflasi.
ilustrasi inflasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik melaporkan, terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi sebesar 0,71 persen pada Desember 2017 dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara, inflasi tahun kalender 2017 sebesar 3,61 persen (year on year/yoy).

"Angka ini bagus karena berada jauh di bawah target APBN-P 2017 sebesar 4,3 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Selasa (2/12).

BPS mencatat, inflasi terjadi di seluruh kota IHK. Jayapura mengalami inflasi tertinggi sebesar 2,28 persen sementara inflasi terendah terjadi di Sorong sebesar 0,18 persen.

Suhariyanto mengatakan, inflasi Desember 2017 disebabkan peningkatan harga bahan makanan yang mengalami inflasi sebesar 2,26 persen. Secara lebih rinci komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah beras, ikan segar, dan telur ayam ras sebesar 0,08 persen.

Kemudian, daging ayam ras sebesar 0,07 persen, cabai merah sebesar 0,06 persen, tomat sayur dan cabai rawit masing-masing sebesar 0,02 persen, dan ikan diawetkan, bayam, sawi hijau, dan wortel masing-masing sebesar 0,01 persen. Sedangkan, komoditas yang dominan memberikan andil deflasi adalah bawang merah sebesar 0,01 persen.

Suhariyanto mengatakan, berdasarkan data inflasi tahunan sejak 2011 hingga 2017, dalam tiga tahun terakhir inflasi relatif terkendali.

"Kita tentu berharap keberhasilan ini bisa diulang di 2018," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement