REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - BNI Syariah membidik kerja sama di sektor pendidikan dengan sejumlah perguruan tinggi di Tanah Air. Kerja sama dengan perguruan tinggi diharapkan dapat meningkatkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK).
Direktur Bisnis BNI Syariah, Dhias Widhiyati, mengatakan, BNI Syariah sebagai anak usaha BNI melengkapi layanan perbankan yang diberikan induk. Sebelumnya, BNI telah menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi sejak 1970-an.
"Saat ini banyak sekali civitas akademika yang menghendaki layanan syariah," kata Dhias saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (28/12).
Menurutnya, saat ini BNI Grup menggarap layanan BNI Incorporate di mana semua transaksi sebisa mungkin dilayani oleh BNI Grup. BNI Syariah memanfaatkan celah-celah yang belum terlayani oleh induk.
Dhias menjelaskan, kerja sama dengan perguruan tinggi mencakup beberapa hal. Antara lain, pembiayaan umrah dan wisata halal, pembiayaan insentif dari gaji, pembiayaan konsumtif, serta tabungan.
"Kami juga menawarkan untuk pembayaran SPP dan pendaftaran. Jadi ada alternatif selain konvensional ada syariah," jelasnya.
Dhias menyebutkan, BNI Syariah mulai menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi sejak 2015. Saat ini Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang sudah bekerja sama dengan BNI Syariah antara lain, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Brawijaya, dan Universitas Gadjah Mada.
Kerja sama dengan perguruan tinggi tersebut meliputi pembayaran SPP bagi mahasiswa, pemanfaatan produk dan jasa BNI Syariah seperti, Hasanah Card, Griya Hasanah dan Tabungan Haji dan Umrah. "Adapun potensi untuk keempat perguruan tinggi tersebut berkisar Rp 50 miliar sampai dengan Rp 100 miliar," ungkapnya.
Selain itu, BNI Syariah juga telah menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi di bawah Kementerian Agama, antara lain UIN Ar Raniry Aceh, UIN Suska Riau, IAIN Pekalongan, dan UIN Mataram. Selanjutnya, kerja sama dengan perguruan tinggi swasta nasional seperti UII Yogyakarta, Unisula Semarang, Universitas Islam Sumatera Utara, dan Universitas Islam Kadiri.
Kemudian kerja sama dengan perguruan tinggi di bawah naungan Muhammadiyah, antara lain, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Universitas Muhammadiyah Semarang, Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Muhammadiyah Cirebon, Universitas Muhammadiyah Riau, dan Universitas Muhammadiyah Palembang.
Ke depan, lanjutnya, BNI Syariah berencana menjajaki kerja sama dengan Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro dan Universitas Hasanuddin.
"Dampaknya DPK kami lumayan mengalami peningkatan khususnya dari pendidikan. Dampak lainnya payroll pembiayaan pegawai flexi yakni pinjaman pegawai tanpa jaminan, jaminannya gaji," terangnya.