REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Bulog Divisi regional Sumatra Utara terus membanjiri pasar dengan beras premium yang dijual seharga Rp 8.100 per kg untuk memenuhi kebutuhan pasar menjelang Tahun Baru 2018.
"Beras itu dilepas dalam rangkaian OP (Operasi Pasar) di enam pasar tradisional yang dilakukan sejak Rabu, 27 Desember," ujar Kepala Bulog Sumut, Benhur Ngkami di Medan, Kamis (28/12).
Menurut dia, OP bukan hanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan warga menjelang Tahun Baru 2018, tetapi juga untuk mengendalikan harga di pasar. Harga beras di Sumut cenderung naik sebagai dampak psikologis menjelang Tahun Baru.
"Jadi, tidak heran saat digelontorkan Bulog mulai Rabu dan hingga Kamis, beras premium itu diserbu masyarakat," ujarnya.
Menurut laporan, beras yang sudah terjual sebanyak 3,7 ton dan diprediksi akan bertambah banyak lagi. Bulog Sumut, ujar Benhur, masih terus melakukan OP hingga akhir tahun 2017.
"Stok beras Bulog Sumut cukup memadai atau bisa hingga lima bulan ke depan sehingga OP tidak jadi masalah," ujar Benhur.
Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumut, Arief Budi Santoso menyebutkan, tim memang terus berupaya mengawal harga agar target inflasi 3 plus minus satu persen tahun 2017 bisa tercapai.
"Pengawalan harus dilakukan agar inflasi yang sudah terkendali hingga November itu bisa terus terjaga sampai akhir tahun 2017," ujarnya.