Rabu 27 Dec 2017 15:38 WIB

BRI Mulai Pembangunan Menara Baru di Gatot Subroto

Rep: Binti Sholikah/ Red: Gita Amanda
Direktur Utama Bank BRI Suprajarto
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Direktur Utama Bank BRI Suprajarto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membangun gedung baru di Jalan Jenderal Gatot Subroto nomor 62, Jakarta. Peletakan batu pertama (ground breaking) dilakukan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno, Komisaris Utama Bank BRI Andrinof A Chaniago dan Direktur Utama Bank BRI Suprajarto, Rabu (27/12).

Gedung yang diberi nama Menara BRI Gatot Subroto tersebut diharapkan menjadi ikon baru di Jakarta. Dalam sambutannya, Suprajarto menjelaskan, Menara BRI Gatot Subroto tersebut akan menempati lahan seluas 8.589 meter persegi dengan luas konstruksi mencapai 95.437 meter persegi.

"Gedung ini merupakan salah satu upaya perseroan untuk optimalisasi aset. Di sisi lain, dengan adanya gedung baru maka akan meningkatkan efisiensi karena saat ini masih terdapat unit kerja BRI di wilayah Jakarta yang statusnya sewa," jelas Suprajarto.

Gedung baru tersebut nantinya terdiri atas 42 lantai dengan rincian 37 lantai dan lima basement. BRI menangkap peluang kebutuhan ruang kantor atau office space, baik dari Bank BRI maupun industri yang semakin hari semakin meningkat. Oleh karenanya, BRI akan menyewakan sebagaian lantai di Menara BRI Gatot Subroto untuk umum.

Menurutnya, pembangunan gedung tersebut sempat tertunda tiga sampai empat tahun. Gambar menara telah selesai empat tahun yang lalu. Namun, karena suatu hal, ground breaking baru bisa dilaksanakan saat ini. "Keberadaan gedung baru ini tentunya kami harap bisa mendorong kinerja perseroan untuk memberikan layanan perbankan terbaik bagi seluruh lapisan masyarakat," imbuh Suprajarto.

Dalam pembangunan gedung baru tersebut, BRI menggandeng PT PP (Persero) sebagai kontraktor pelakasana proyek. Selain PT PP, BRI juga menggandeng beberapa pihak lain, di antaranya PT Arkitek Tim Empat KSO PT Arkonin sebagai konsultan perencana, PT Ciriajasa sebagai konsultan manajemen konstruksi serta PT Korra Antarbuana sebagai quantity surveyor.

"Diharapkan, tahun 2020 gedung ini sudah dapat dioperasikan secara penuh. BRI berharap dengan dibangunnya menara BRI kami dapat lebih membantu perekonomian masyarakat di sekitar wilayah ini," ucapnya.

Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan, gedung tersebut sudah lama dimiliki BRI tapi belum teroptimalisasi. Menurutnya, perusahaan-perusahaan BUMN yang memiliki aset-aset harus dianalisis dan dioptimalisasi. Sehingga bermanfaat untuk perusahaan itu sendiri dan masyarakat luas. "Jangan sampai terlantar dan ke depan bermasalah. Kalau kita mengoptimalisasi aset ke depan akan bermanfaat," ujarnya.

Rini menambahkan, gedung tersebut memiliki sejarah sehingga memiliki makna sendiri. Dia mengusulkan ada satu lantai untuk dijadikan museum yang memperlihatkan para tokoh yang dilahirkan di gedung tersebut. Sehingga akan menjadi kebanggaan tersendiri dan akan dijaga sampai generasi yang akan datang.

"Saya termasuk orang yang bangga terhadap BRI. Program Presiden Joko Widodo, kita mendorong inklusi keuangan, kami mendorong BRI lebih agresif. Saya melihat pertumbuhan BRI semakin baik. Tahun ini performance BRI sangat baik," ungkapnya.

Suprajarto optimistis Menara BRI Gatot Subroto ini akan menjadi landmark baru di kota Jakarta. Gedung ini di desain dengan konsep eco-green building, dilengkapi dengan taman di atap serta tanaman tanaman di sisi timur gedung. Bentuknya mengusung konsep futuristik yang terdiri dari dua bagian yang berbeda, di mana satu bagian melambangkan kuncup dan satunya lagi bunga yang sedang mekar.

Dalam acara tersebut, Suprajarto menyerahkan bantuan BRI Peduli kepada warga RW 01 dan RW 02 Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet senilai Rp 350 juta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement