REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operator Kereta Api (KA) Bandara Soekarno-Hatta, PT Railink sudah melakukan uji coba berbayar dengan melibatkan masyarakat sejak Selasa (26/12). Meskipun baru, ternyata tak menyurutkan antusiasme masyarakat untuk menjajal KA bandara tersebut.

Direktur Utama Railink Heru Kuswanto mengungkapkan pihaknya tak menyangka antusiasme masyarakat cukup ramai. "Kami kaget. Ini masih uji coba biasa ternyata banyak," kata Heru di Stasiun Sudirman Baru (BNI City), Rabu (27/12).

Heru menjelaskan setelah melakukan evaluasi pada operasi KA bandara kemarin (26/12), cukup banyak tiket yang terjual. Hingga pukul 19.00 WIB, sudah sekitar empat ribu tiket KA bandara habis terjual.

Meskipun cukup banyak, Heru mengatakan pencapaian tersebut belum mencapai 50 persen. "Paling itu dari kapasitas yang kita pasang sehari baru sekitar 49 persen," tutur Heru.

Dia menegaskan, selama pengoperasian uji coba berbayar, Railink tidak menyasar volume penggunaan KA bandara. Heru menegaskan pihaknya berupaya mengenalkan KA bandara kepada masyatakat dan mengevaluasi kekurangannya sebelum diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Januari 2018.

Railink menetapkan tarif promo selama uji coba berbayar hingga 1 Januari 2018 sebesar Rp 30 ribu. Selanjutnya, mulai 2 Januari 2018, harga tiket KA bandara berubah normal menjadi Rp 70 ribu.

Untuk tahap awal, KA bandara baru melayani penumpang di Stasiun Sudirman Baru, Batu Ceper, dan Bandara Soetta. KA bandara membutihkan waktu sekitar 55 menit jika pemberangkatan dari Stasiun Sudirman Baru.

Ikuti Whatsapp Channel Republika