Selasa 26 Dec 2017 14:28 WIB

Kunjungan Wisatawan ke Gunung Parang Naik Dua Kali Lipat

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Nur Aini
Pembangunan hotel menggantung (skylodge) di Gunung Parang, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta, terus dikebut. Targetnya hotel ini selesai akhir 2017 ini.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pembangunan hotel menggantung (skylodge) di Gunung Parang, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta, terus dikebut. Targetnya hotel ini selesai akhir 2017 ini.

REPUBLIKA.CO.ID,PURWAKARTA -- Tingkat kunjungan wisatan ke area panjat tebing Gunung Parang, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, meningkat tajam selama libur sekolah dan libur Natal tahun ini. Peningkatannya mencapai 100 persen dari hari libur biasa. Banyaknya wisatawan ke wilayah ini, salah satunya penasaran ingin melihat hotel menggantung (skylodge).

Inisiator Badega Gunung Parang Padjajaran Anyar, Dhanni Daelami, mengatakan, jumlah wisatawan yang berkunjung mencapai 500 orang per hari. Kondisi ini, terjadi sejak libur sekolah dan libur natal. Mayoritas, tujuan mereka yaitu ingin melihat hotel menggantung, memanjat tebing, serta berkemah (camping).

"Kalau untuk menginap di hotel menggantung, memang harus mendaftar jauh-jauh hari. Sebab, yang baru dioperasikannya baru satu hotel," uja Dhanni, kepada Republika.co.id, Selasa (26/12).

Menurut Dhanni, pihaknya sangat mengapresiasi dengan peningkatan kunjungan ini. Apalagi, sejak pemberitaan hotel menggantung gencar, banyak pengunjung yang penasaran. Akan tetapi, karena keterbatasan sarananya, maka wisatawan banyak yang mengalihkan tujuan dengan memanjat tebing atau naik gunung. "Saat ini, area Gunung Parang suda dikenal masyarakat luas. Kami sangat mengapresiasi," ujarnya.

Berbeda dengan Gunung Parang yang banyak dikunjungi wisatawan selama libur sekolah, air mancur Taman Sri Baduga Situ Buleud justru beroperasi seperti biasa. Tidak ada pengoperasian air mancur selama libur sekolah ini.

Kabid Pariwisatawa Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purwakarta, Heri Anwar, mengatakan, air mancur tetap beroperasi secara reguler. Yaitu, setiap Sabtu malam. "Air mancur hanya beroperasi setiap malam Ahad. Hari libur sekolah tidak ada pementasan," ujarnya.

Alasannya, air mancur ini sasarannya segala usia. Jadi, pementasannya dipilih saat semua kalangan libur akhir pekan. Meski demikian, lanjut Heri, pada musim liburan ini pengunjung air mancur meningkat. Biasanya mencapai 3.000 orang dalam sekali tayang, saat ini mencapai 4.000 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement