Ahad 24 Dec 2017 13:32 WIB

Permintaan Listrik Melambat Sepanjang 2017

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Winda Destiana Putri
Perusahaan Listrik Negara/PLN (ilustrasi)
Foto: Antara/Zabur Karuru
Perusahaan Listrik Negara/PLN (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan permintaan listrik sepanjang 2017 melambat cukup signifikan. Direktur Institute for Essential Services Reform, Fabby Tumiwa, memprediksi pertumbuhan permintaan listrik tahun ini hanya akan sampai di kisaran 3,8-4 persen. Jauh lebih kecil dibandingkan pertumbuhan permintaan listrik pada 2016 lalu yang mencapai 6,2 persen.

Fabby menyebut setidaknya ada dua faktor utama yang memicu lambannya pertumbuhan tersebut. Pertama, adanya penurunan konsumsi di sisi industri dan bangunan komersial akibat dari melambatnya aktivitas perekonomian. Di sisi lain, kenaikan tarif dasar listrik pada awal tahun lalu juga membuat industri berhemat dalam penggunaan energi.

Faktor lain yang membuat pertumbuhan permintaan listrik melambat, menurut Fabby, karena pusat-pusat pertumbuhan baru seperti kawasan industri yang diharapkan muncul pada 2017 belum dapat terealisasi sesuai jadwal. Hal-hal itu lah yang membuat konsumsi listrik tahun ini tidak setinggi tahun lalu.

"Ada ancaman over supply di sisi PLN, dan ini sudah jadi warning," kata Fabby, dalam sebuah forum diskusi, akhir pekan lalu.

Jika menilik laporan keuangan PLN pada triwulan ketiga lalu, Fabby memperkirakan, sampai tutup tahun 2017, margin yang akan diraih perusahaan plat merah tersebut bakal lebih rendah dibanding 2016. Sebab, beban usaha PLN saat ini tengah meningkat seiring dengan naiknya harga BBM dan batu bara. sementara, penjualan listrik tidak meningkat.

Fabby memprediksi, kondisi tersebut masih akan terus berlanjut sampai 2018. Permintaan listrik PLN masih sulit naik jika kondisi perekonomian tidak banyak berubah.

Apalagi, sambung dia, saat ini sejumlah perusahaan BUMN ikut masuk ke bisnis listrik, seperti yang sudah dilakukan Pertamina dan Pelindo. Pertamina, misalnya, telah berhasil menghasilkan listrik dari sumber energi baru terbarukan. Listrik tersebut kemudian dipasok ke perumahan karyawan yang sebelumnya berlangganan listrik dari PLN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement