Kamis 21 Dec 2017 18:11 WIB

Kerugian Perusahaan BUMN Capai Rp 4 Triliun

Rep: Novita Intan / Red: Satria K Yudha
Kementerian BUMN
Foto: Paramayuda/Antara
Kementerian BUMN

REPUBLIKA.CO.ID, TOBA SAMOSIR -- Menteri BUMN Rini Soemarno menargetkan tidak ada lagi BUMN yang mengalami kerugian pada tahun depan. Saat ini, masih ada beberapa perusahaan pelat merah yang merugi selama bertahun-tahun. 

"Kita merasa ada beberapa hal yang harus diperdalam. Salah satunya adalah mengenai bagaimana kita menghadapi perusahaan-perusahaan yang rugi sudah lama. Seperti Merpati, Kertas Leces, Inuki dan PTDI," ujarnya usai Rapat Koordinasi (Rakor) BUMN di Toba Samosir, Kamis (22/12).

Menurutnya, pada 2013 total nilai kerugian BUMN mencapai Rp 13 triliun. Namun, angka kerugian tersebut mengalami penyusutan menjadi Rp 4 triliun pada tahun ini.

"Pada tahun lalu total kerugian Rp 5 triliun tapi sekarang tidak sampai Rp 5 triliun. Paling besar kerugiannya adalah Garuda Indonesia dan Krakatau Steel, ucapnya.

Rini menjelaskan, Garuda Indonesia mengalami kerugian besar lantaran tengah menghadapi persaingan bisnis maskapai penerbangan. Sementara, Krakatau Steel disebabkan adanya dumping baja dari China dan Korea.

Ada juga BUMN kecil yang setiap tahun merugi semisal Pindad. "Ini kenapa sih? Makanya kita perdalam struktur pengeluaran mereka," kata Rini. 

Untuk mengatasi kerugian, Rini akan menyinergikan perusahaan BUMN, mulai dari investasi, pengadaan hingga operasional. Sehingga, pada 2018 nantinya tidak ada perusahaan BUMN yang merugi.

"Tahun ini saya targetkan 12-13 perusahaan BUMN yang rugi dan tahun depan tidak ada lagi yang rugi," ucapnya.

Sebelumnya, Sekretaris BUMN Imam Apriyanto Putro mengungkapkan sebanyak 26 BUMN merugi pada kuartal pertama 2017 dengan total Rp 3,8 triliun. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, tercatat sebanyak 27 BUMN yang merugi dengan total Rp 3,2 triliun.

Sementara itu, Kementerian BUMN berhasil mencatatkan laba Rp 39 triliun pada kuartal pertama 2017 dengan perolehan aset sebesar Rp 6.560 triliun. Kementerian menargetkan laba 2017 mencapai Rp 197 triliun. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement