Selasa 19 Dec 2017 18:37 WIB

Harga Daging Ayam di Tingkat Peternak Mulai Stabil

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nur Aini
Ayam potong (ilustrasi)
Foto: Antara
Ayam potong (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) menyebutkan harga daging ayam pada tingkat peternak kini sudah mulai stabil yakni berkisar antara Rp 19 ribu hingga Rp 20 ribu per kilogram, dari sebelumnya mencapai lebih dari Rp 21 ribu per kilogram.

Menurut Ketua Pinsar Singgih Januratmoko harga tersebut dinilai wajar karena harga pokok produksi (HPP) yakni sebesar Rp 18 ribu per kilogram.

"Harga ayam on farm sudah stabil. Di Jawa harga Rp 19 ribu hingga Rp 20 ribu mulai hari ini. Harga ayam masih wajar karena harga referensi di Rp 18 ribu per kilogram," ujar Singgih kepada Republika.co.id, Selasa (19/12).

Singgih menjelaskan, stok daging ayam yaitu sekitar 55 juta hingga 57 juta ekor per minggu. Menurutnya sekitar dua minggu lalu banyak ayam yang terkena virus sehingga produksi turun, tetapi sekarang sudah mulai pulih. Dengan demikian, stok produksi saat ini sudah mulai naik.

 

Singgih menilai terdapat pemahaman keliru dari Bank Indonesia terkait harga daging ayam. Singgih menjelaskan, harga daging ayam di bulan- bulans sebelumnya berada di bawah HPP yaitu hanya Rp 16 ribu di tingkat peternak.

"Sekarang begitu di HPP Rp 18 ribu dianggap inflasi. Padahal itu batas normal," kata Singgih.

Menurut Singgih, peternak baru merasakan harga bagus pada bulan Desember ini. Sejak Januari hingga November posisi peternak ayam broiler merugi. Dengan demikian, pemerintah seharusnya memperbaiki rantai pasok untuk menurunkan harga daging ayam di konsumen. "Karena harga ayam murah di kandang tapi harga daging di pasar tetap mahal. Ini PR bagi pemerintahan untuk memperpendek rantai pasokan," katanya.

Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), Selasa (19/12), harga rata-rata daging ayam ras yaitu Rp 34.150 per kilogram. Harga daging ayam ras di Jakarta Rp 36.250 per kilogram. Harga daging ayam ras terendah berada di wilayah Sulawesi Selatan sebesar Rp 24.350 per kilogram, sedangkan harga tertinggi di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar Rp 48.750 per kilogram.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement