Selasa 19 Dec 2017 13:07 WIB

Kemenkop akan Digitalkan 8 Juta UMKM

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengunjung melihat kerajinan di salah satu stan pada acara BRI UMKM Digitalvolution di JIEXPO, Jakarta, Sabtu (17/12).
Foto: Republika/Prayogi
Pengunjung melihat kerajinan di salah satu stan pada acara BRI UMKM Digitalvolution di JIEXPO, Jakarta, Sabtu (17/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menargetkan akan mendigitalisasi delapan juta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Salah satu upayanya adalah dengan menggandeng Telkomsel.

Sekretaris Kemenkop UKM Agus Muharram mengatakan, kiat dalam mendorong digitalisasi ke pelaku UMKM dilakukan melalui sosialisasi dan bimbingan teknis kepada para pelaku, baik melalui gerakan koperasi maupun melalui Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), organisasi lainnya dan perusahaan. Sosialisasi dan bimtek bisa dilakukan di pusat bisa maupun daerah melalui Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT).

"Sosialisasi dan bintek dengan Telkomsel itu telah dilakukan di daerah bersama PLUT bersama Kadin," katanya saat ditemui di Pasar Mayestik, Selasa (19/12).

Bersama Telkomsel, transaksi di UMKM kini bisa dilakukan dengan t-Cash. Cara ini menurutnya memudahkan pelaku UMKM dan konsumen dalam bertransaksi. Sekaligus mempercepat transaksi. Selama ini, tidak sedikit konsumen yang urung bertransaksi karena pelaku UMKM kesulitan mengembalikan uang kembalian.

 "Kalau ini kan tidak perlu repot-repot," ujar dia.

 

Dalam mewujudkan digitalisasi ini bukan berarti tidak ada tantangan yang dihadapi. Agus melanjutkan, secara teknis mengoperaaionalkan e-commerce tidak sulit. Menjaga komitmen dan kepercayaan lah yang perlu dijaga bagi pelaku dengan sistem online maupun t-Cash ini.

 

Ia mencontohkan pelaku e-commerce yang mengirimkan produk berbeda dengan foto yang dipajang. Padahal kepercayaan pelanggan menjadi hal utama dalam bisnis. Termasuk waktu pengiriman oleh kurir. Untuk itu, perlu adanya satu kerjasama yang erat antara produsen, penjual dan perusahaan kurir.

 

"Harus sinergi," kata dia.

 

Tidak diketahui pasti berapa banyak UMKM yang telah masuk dalam sistem digital. Apalagi dengan jumlah UMKM yang agregat sehingga sulit diprediksi. Diperkirakan, jumlah UMKM mencapai 59,7 juta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement