Kamis 14 Dec 2017 15:51 WIB

Bulog Gencarkan Operasi Pasar di Empat Kabupaten Ini

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nur Aini
operasi pasar ilustrasi
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
operasi pasar ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan harga menjelang akhir tahun, Perum Bulog Sub Divre Banyumas menggelar Operasi Pasar (OP) di empat kabupaten wilayah eks Karesidenan Banyumas. Di Kabupaten Banyumas, OP digelar di bagian belakang kompleks Pasar Wage, Purwokerto, Kamis (14/12).

Berbagai barang yang dijual dalam OP tersebut, antara lain terdiri dari komoditas beras, minyak goreng, daging beku, dan gula pasir. ''Operasi pasar ini kami lakukan untuk menekan kemungkinan terjadinya kenaikan harga menjelang liburan akhir tahun,'' kata Kepala Bulog Sub Divre Banyumas, Setyo Wastono.

Dia menyebutkan, dari pantauan kebutuhan pokok di pasaran, sejauh ini harga-harga kebutuhan pokok tersebut masih stabil yakni antara lain, seperti gula pasir dan minyak goreng.

Namun untuk beras, dia mengakui harga beras kualitas medium saat ini sudah cukup tinggi. Harga di pasaran, mencapai Rp 10 ribu hingga Rp 10.500 per kg. ''Kenaikan ini terjadi karena memang petani saat ini sedang musim paceklik. Untuk itu, kami melakukan OP dengan menjual beras medium seharga Rp 8.100 per kg,'' ujarnya.

Sedangkan untuk komoditas lainnya, Setyo menyebutkan, untuk daging beku yang merupakan daging kerbau asal India, dijual seharga Rp 80 ribu, gula pasir Rp 12 ribu dan minyak goreng seharga Rp 11.500 per kemasan isi 1 liter.

Dia menyebutkan, operasi pasar serupa juga akan digelar di tiga kabupaten lain yang menjadi wilayah operasi Bulog Banyumas. ''Setiap kabupaten, kami siapkan sekitar 1 ton beras yang diambilkan dari cadangan beras pemerintah untuk melakukan operasi pasar,'' katanya.

Menurutnya, OP tersebut akan terus digelar hingga awal tahun. Namun bila harga-harga terus mengalami pergerakan, maka OP bisa diperpanjang.

Mengenai stok beras yang dikuasai Bulog Banyumas, Setyo menyatakan, pihaknya masih memiliki cadang beras untuk kebutuhan 3 bulan ke depan. Dengan cadangan tersebut, dia optimistis kebutuhan beras tahun depan akan tetap bisa terpenuhi karena dperkirakan sekitar 2-3 bulan lagi petani akan memulai musim panen.

Sementara untuk mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok yang dikhawatirkan akan memicu inflasi, Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantoro Salamun selaku Ketua Tim Satgas Pangan, menyatakan aparatnya akan terus memantau pergerakan harga-harga kebutuhan pokok di pasar-pasar.

''Bila terjadi kenaikan harga yang tidak wajar, maka kita akan langsung melakukan penyelidikan. Kalau ditemukan ada unsur pidana, misalnya penimbunan, maka kita akan proses pelakunya sesuai ketentuan hukum yang berlaku,'' ujarnya.

Dia menyatakan, dari pantauan sembako di sejumlah pasar tradisional dan supermarket di Banyumas, kondisi harga-harga saat ini masih relatif stabil. Tidak ada lonjakan-lonjakan harga, yang diperkirakan akibat permainan para spekulan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement