Rabu 13 Dec 2017 17:36 WIB

Berkat Harbolnas, Penjualan Barang Bekas Ikut Laris

Rep: Nora Azizah / Red: Nur Aini
Belanja di bursa baju bekas/ilustrasi
Foto: examiner.com
Belanja di bursa baju bekas/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diskon akhir tahun dan Hari Belanja Nasional (Harbolnas) tidak menyurutkan minat konsumen berburu barang bekas. Indonesia Associate Country Manager Carousell Olivia Lautner mengatakan, konsumen Indonesia tetap mencari barang bekas meski toko online atau offline menawarkan pesta diskon.

"Traffic di Carousell justru naik setiap akhir tahun," ujar Olivia dalam acara Media Gathering Carousell di Jakarta, Rabu (13/12).

Olivia menjelaskan, minat belanja barang bekas atau preloved stuff tidak surut meski harus bersaing dengan barang branded baru yang banjir diskon. Konsumen tetap mencari barang bekas disebabkan harga yang jauh lebih murah. Tidak hanya itu, konsumen menilai di dalam tumpukan barang bekas justru ada produk yang unik dan sulit dicari. Itu sebabnya diskon akhir tahun untuk barang baru tidak berpengaruh terhadap penjualan di dalam platform Carousell.

Platform Carousell juga mengalami peningkatan di beberapa segmentasi barang, yakni produk fesyen perempuan dan pria, make up, perlengkapan bayi dan anak, serta gawai elektronik. Bahkan tahun ini, produk bayi dan anak mengalami peningkatan hingga lima kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Dalam menyambut akhir tahun dan Harbolnas, Carousell berpartisipasi melalui tema 'Let's Move On'. Pengguna diajak untuk merelakan barang bekas berkualitas milik mereka untuk disulap menjadi rupiah. Carousell juga menjual busana di bawah harga Rp 50 ribu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement