Rabu 13 Dec 2017 15:44 WIB

Pertumbuhan Ekonomi dari Sektor Pariwisata di DKI Minim

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Endro Yuwanto
Warga menaiki sepeda di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Ahad (3/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga menaiki sepeda di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Ahad (3/12).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kepala kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Doni P Joewono mengatakan, sektor pariwisata masih minim dalam menumbuhkan ekonomi di DKI. Padahal pariwisata merupakan sumber ekonomi baru di ibu kota.

Menurut data Global Destination Center, ibu kota negara Thailand, Bangkok unggul pertama menjadi negara tujuan wisatawan manganegara. Sedangkan Jakarta, Indonesia, jauh tertinggal di bawah. "Tapi, Jakarta memiliki potensi kondisi pariwisata yang besar karena ia merupakan kota destinasi kelima dengan pertumbuhan tercepat," ujar Doni di acara Media Gathering BI, Selasa (13/12).

Objek wisata Jakarta yang akan digalakkan menurut Doni adalah Kepulauan Seribu dan Kota Tua. Namun tidak dielakkan kendala kritikal pariwisata di Jakarta masih menjadi momok yang menunda pertumbuhan wisata di pusat kota Indonesia ini. "Semisal kalau ke Marina, belum ada itu tourism board, jadi bingung mau ke mana," ujar Doni.

Selain itu, lanjut Doni, belum adanya database pariwisata yang komprehensif menjadi kendala kritikal. Tingkat keamanan yang masih sangat minim serta jumlah destinasi wisata yang terbatas juga masih menghambat pertumbuhan pariwisata di DKI Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement