Selasa 12 Dec 2017 20:33 WIB

Progres Konstruksi Tepat Waktu, PLTU Jawa Tengah Beroperasi Mei 2020

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Budi Raharjo
Pengerjaan proyek PLTU Jawa Tengah berkapasitas 2 X 1.000 MW, Selasa (12/12)
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Pengerjaan proyek PLTU Jawa Tengah berkapasitas 2 X 1.000 MW, Selasa (12/12)

REPUBLIKA.CO.ID,BATANG -- Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa Tengah 2 X 1.000 megawatt (MW) bakal beroperasi penuh akhir tahun 2020. Unit I PLTU Jawa Tengah direncanakan bakal beroperasi pada Mei 2020.

"Sedangkan Unit II PLTU Jawa Tengah akan beroperasi enam bulan kemudian atau Desember 2020," ungkap Presiden Komisaris PT BPI, Muhammad Effendi, di sela Pemancangan Struktur Rangka Baja Boiler Unit I PLTU Jawa Tengah 2 X 1.000 MW, di Batang, Jawa Tengah, Selasa (12/12).

Ia menjelaskan, proyek pembangunan PLTU Jawa Tengah ini sebenarnya telah dimulai pada 2012. Namun karena adanya hambatan, maka pekerjaan fisik pembangunan ini baru dapat dimulai pada Juni 2016 lalu.

Sesuai dengan rencana yang telah dipersiapakn secara matang, maka Unit I PLTU Jawa Tengah ini akan beroperasi setelah 48 bulan masa konstruksi. "Terhitung mulai awal pekerjaan fisik Juni 2016," ungkapnya.

Pada hari ini, jelas Effendi, proses pembangunan konstruksi sudah berlangsung selama 19 bulan dan progres secara keseluruhan sudah mencapai 33 persen dengan ditandai pemancangan struktur kerangka baja untuk boiler Unit I.

Ia juga menyampaikan, kendati ada riak-riak kecil di sana-sini, sejauh ini proyek -- yang hingga kini telah menyerap lebih dari 3.500 orang karyawan-- tersebut telah berjalan lancar dan sesuai jadwal. "Dengan dimulainya pemancangan struktur rangka baja ini, maka insha Allah progres pembangunan proyek akan terus maju dan pada akhirnya akan dapat diselesaikan tepat waktu," katanya.

Pemerintah RI melalui PLN telah merencanakan proyek PLTU ini jauh-jauh hari sebelumnya dengan cermat. Sehinggga diharapkan proyek ini akan selesai tepat pada waktunya.

Dengan begitu, keberadaan PLTU Jawa Tengah ini dapat memberikan suplai listrik ke jaringan PLN dengan biaya produksi yang efisien dan dapat menyediakan listrik di mana-mana dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat, sesuai dengan apa yang telah diisyaratkan kementerian ESDM.

Seperti diketahui, PLTU Jawa Tengah berkapasitas 2 X 1.000 MW merupakan proyek infrastruktur pertama kerja sama Pemerintah-Swasta atau dibangun dengan skema Public-Private Partnership (PPP). Proyek ini juga menjadi bagian dari Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia yang akan menjadi lokomotif dalam perkembangan ekonomi Jawa.

PLTU Jawa Tengah ini akan menggunakan teknologi terkini yang lebih ramah lingkungan dan efisien, Ultra Super Critical. Pelaksananya PT Bhimasena Power Indonesia (BPI), yang merupakan perusahaan join venture yang dibangun oleh tiga konsorsium, Electric Power Development Co Ltd (J-Power), PT Adaro Power, yang seluruhnya adalah dimiliki Adaro Energy, dan Itochu Corporation (Itochu).

"Maka pemancangan struktur rangka baja boiler hari ini dilaksanakan, seraya memohon dukungan dan doa restu sehingga proyek ini akan berjalan dengan lancar. Sehingga keberadaan PLTU ini akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat di Kabupaten Batang, Jawa Tengah maupun manfaat secara nasional," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement