Ahad 10 Dec 2017 12:48 WIB

Blok Singkarak di Sumbar Ditargetkan Produksi Gas Pada 2018

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Hazliansyah
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno
Foto: Dok. Humas Pemrpov Sumbar
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Blok Singkarak atau sekarang disebut Blok South West Bukit Barisan di Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat ditargetkan mulai produksi gas pada 2018 mendatang.

Setelah pengeboran eksplorasi dilakukan oleh PT Rizki Bukit Barisan, perusahaan menargetkan produksi gas Sumur Sinamar-1 bisa dimulai pada 2018. Diproyeksikan, produksi gas akan setara dengan 210 Mega Watt (MW) listrik.

Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno menyebutkan, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan berperan sebagai pembeli atau off taker gas yang dihasilkan dari lapangan migas di Sijunjung. Menurutnya, realisasi produksi gas di Blok South West Bukit Barisan bisa meningkatkan ketahanan pasokan listrik di Sumatra Barat.

Adanya blok migas berproduksi juga diyakini akan menambah pemasukan bagi daerah. Pemerintah Provinsi Sumbar juga akan membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang akan memperoleh share saham 10 persen.

"Sumbar akan dapatkan bagi hasil 10 persen," ujar Irwan akhir pekan ini.

Irwan juga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Sijunjung yang koordinatif dalam melakukan pembebasan lahan. Sejak Wilayah Kerja (WK) lapangan migas di Sijunjung ditawarkan oleh Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), pemda memang sudah 'ancang-ancang' untuk melakukan pengadaan lahan. Pembelian juga sudah dilakukan terhadap tanah ulayat masyarakat.

"Target yang diminta untuk migas ada tiga titik, namun yang baru bisa di eksploitasi baru satu," kata Irwan.

Ia berharap keberadaan investasi migas di Sumatra Barat bisa mendorong investor lainnya untuk menanamkan modalnya. Meski begitu, Irwan menyadari ada pekerjaan rumah yang masih harus dilakukan yakni sosialisasi kepada masyarakat.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement