Sabtu 09 Dec 2017 05:03 WIB

Perdagangan Laut Diprediksi Meningkat 5 Persen

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nur Aini
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal (JICT), Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (17/4).
Foto: Republika/ Wihdan
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal (JICT), Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (17/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II atau Indonesia Port Corporation (IPC) Elvyn G Masassya memperkirakan aktivitas perdagangan melalui jalur laut pada 2018 akan meningkat sebesar 4-5 persen secara global. Untuk menangkap peluang itu, ia mengatakan, IPC akan melakukan langkah proaktif dengan cara mengundang perusahaan-perusahaan kapal besar untuk masuk ke pelabuhan Indonesia.

"Kita akan segera menghubungi perusahaan-perusahaan kapal besar agar sebagian dari potensi kargo itu bisa langsung ke Indonesia, tidak perlu singgah misalnya ke Singapura atau negara lain," kata dia, saat ditemui wartawan di sela-sela acara perayaan Hari Ulang Tahun IPC ke-25 di kawasan Cikini, Jakarta, Jumat (8/12).

Tak hanya itu, Elvyn mengatakan, IPC juga telah menyiapkan strategi komersial agar perusahaan-perusahaan kapal lebih tertarik untuk singgah ke pelabuhan Indonesia. Strategi itu misalnya dengan memberlakukan diskon progresif serta insentif pada pengguna jasa pelabuhan.

Dengan cara itu, ia berharap trafik lalu lintas kapal di Indonesia pada 2018 bisa lebih tinggi dibanding tahun ini. "Kita berharap, paling tidak, bisa naik sekitar 12 persen tahun depan," kata Elvyn.

Ia optimistis peningkatan itu akan terjadi karena pada 2018 aktivitas perdagangan secara global juga diprediksi meningkat karena harga komoditas yang mulai membaik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement