Kamis 07 Dec 2017 15:37 WIB

DAI: Kesadaran Berasuransi di Indonesia Masih Minim

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nidia Zuraya
Asuransi (Ilustrasi)
Foto: wepridefest.com
Asuransi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dewan Asuransi Indonesia (DAI) memiliki misi untuk membudayakan asuransi agar bisa dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat. Dengan mengikut program asuransi masyarakat diajak agar lebih cerdas, sejahtera, dan mandiri dalam membelanjakan keuangannya.

Ketua Umum DAI Hendrisman Rahim mengatakan industri asuransi saat ini memiliki total aset lebih dari 1.200 triliun. Meski angka ini terbilang besar, tapi aset tersebut sebenarnya masih bisa bertambah karena masyarakat yang ikut program asuransi masih kecil dibandingkan dengan total penduduk Indonesia.

"Kita populasi besar jadi bisa berkembang industri asuransi. Sampai sekarang ini penetrasi kita masih kecil, kalau kita pinjam data dari lembaga riset dunia," kata Hendrisman usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Kamis (7/12).

Hendrisman menerangkan, Indonesia saat ini berada di peringkat 74 dunia dalam hal asuransi, tapi untuk total premi berada di peringkat 34. Dengan penetrasi yang kecil dan bisa menaikan satu persen jumlah premi saja maka peringkat Indonesia akan naik signifikan.

Presiden Jokowi, lanjut Hendrisman, juga meminta agar industri ini bisa terus ditingkatkan asetnya. Sebab dana yang terhimpun di sektor ini nantinya bisa digunakan untuk investasi jangka panjang seperti pembangunan infrastruktur.

Berdasarkan peraturan OJK (POJK) Nomor 56 Tahun 2017, lembaga jasa keuangan non-bank bisa menyimpan aset mereka melalui pembelian surat berharga negara (SBN) maksimal 50 persen dari total kepemilikan lembaga tersebut. Hingga kuartal II 2017 industri asuransi baru bisa menempatkan aset mereka sebesar 20 persen.

"Kayaknya sih untuk akhir tahun ini agak berat untuk isi porsi 30 persen ini," ujarnya.

Sulitnya meningkatkan presentase tersebut dikarenakan aset investasi yang terus bertambah. Industri asuransi harus membeli SBN dan obligasi dari BUMN infrastruktur dengan harga yang cukup tinggi karena harus dibeli pada pasar sekunder, sedangkan imbal hasilnya justru berkurang.Meski demikian, DAI akan terus mendorong industri asuransi agar bisa mencapai target 30 persen pada akhir tahun ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement