Rabu 06 Dec 2017 21:38 WIB

Anugerah Syariah Republika Apresiasi Pejuang Ekonomi Syariah

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Budi Raharjo
Pemimpin Redaksi Harian Republika Irfan Junaidi berikan sambutan dalam Anugerah Syariah Republika (ASR) 2017 di Jakarta, Rabu (6/12) malam.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Pemimpin Redaksi Harian Republika Irfan Junaidi berikan sambutan dalam Anugerah Syariah Republika (ASR) 2017 di Jakarta, Rabu (6/12) malam.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi mengatakan, gelaran Anugerah Syariah Republika 2017 adalah untuk memberikan apresiasi kepada para insan dan institusi yang berjuang mendorong kemajuan ekonomi syariah. Irfan mengakui, upaya mendorong ekonomi syariah menjadi pemain utama dalam perekonomian nasional adalah pekerjaan berat.

"Kami ingin berikan penghargaan untuk para insan yang gigih mendorong ekonomi syariah jadi pemain utama," ujar Irfan dalam sambutannya pada malam Anugerah Syariah Republika 2017 di hotel JW Marriott Jakarta, Rabu (6/12).

Irfan mengaku, Republika sudah sejak lama ingin memberikan penghargaan pada para pelaku ekonomi syariah di Tanah Air. Hal itu sejalan dengan komitmen Republika yang sejak dilahirkan hadir untuk mendukung ekonomi syariah.

Irfan mengisahkan, sejak akhir 1990-an, Republika menghadirkan halaman khusus yang membahas perkembangan ekonomi syariah. Bahkan, ujarnya, halaman syariah tak pernah absen mewarnai koran Republika. "Halaman ekonomi syariah haram digusur iklan," kata Irfan.

Selanjutnya, komitmen tersebut diteruskan dengan membuat kanal khusus ekonomi syariah di situs Republika.co.id. Irfan mengaku, Anugerah Syariah Republika 2017 adalah peristiwa monumental jelang Republika berusia 25 tahun pada 4 Januari 2018. Ia berharap, acara tersebut bisa terus digelar setiap tahun.

"Di usia 25 tahun, kami ingin beralih menjadi lebih baik.Mudah-mudahan ini ikhtiar yang bisa membuat Republika menjadi lebih baik dan juga untuk dunia ekonomi syariah," ujarnya.

Irfan mengatakan, ekonomi syariah sejak lama telah menunjukkan manfaat pada umat. Ia mengisahkan, pada era hijrah Rasulullah SAW ke Madinah, sistem ekonomi Yahudi digantikan sistem ekonomi syariah.

Perlahan tapi pasti, kata Irfan, sistem syariah yang mendorong kesejahteraan untuk semua dan didukung dengan profesionalitas bisa menggantikan sistem ekonomi Yahudi. Meski begitu, kata Irfan, ekonomi syariah hadir dan bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat. "Yang menikmati syariah bukan hanya umat Islam itu sama seperti hari ini. Yang menikmati semua umat," ujarnya.

Irfan mengaku, kunci sukses perkembangan ekonomi syariah adalah sistem yang menyejahterakan semua pihak. Selain itu, hal itu juga perlu didukung dengan profesionalitas.

Irfan mengaku, saat ini dunia ekonomi syariah di Indonesia terus memperbaiki diri baik dari sistem dan juga profesionalitasnya. Ia juga mengapresiasi pemerintah yang mendukung ekonomi syariah dengan pembentukan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS).

"Itu trigger luar biasa untuk kemajuan eko syariah. BI dan OJK juga serius menjalankan fungsi-fungsinya juga untuk pengembangan ekonomi syariah. Semoga itu bisa diikuti oleh pelaku ekonomi syariah lainnya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement