Selasa 05 Dec 2017 10:33 WIB

Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Bali Menurun

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Nur Aini
Wisatawan asing dari Bali turun dari kapal di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (29/11). Meletusnya Gunung Agung di Bali berdampak pada jumlah wisatawan dari Bali menuju Jawa melalui pelabuhan Ketapang meningkat 113 persen dari biasanya 1.112 penumpang, dan data PT ASDP Ketapang, peningkatan terbesar terjadi pada angkutan bus dan travel mencapai 807 persen atau 417 armada.
Foto: Budi Candra Setia/Antara
Wisatawan asing dari Bali turun dari kapal di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (29/11). Meletusnya Gunung Agung di Bali berdampak pada jumlah wisatawan dari Bali menuju Jawa melalui pelabuhan Ketapang meningkat 113 persen dari biasanya 1.112 penumpang, dan data PT ASDP Ketapang, peningkatan terbesar terjadi pada angkutan bus dan travel mencapai 807 persen atau 417 armada.

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM -- Aktivitas Gunung Agung dimulai sejak pertengahan September 2017 dan masih berlangsung sampai hari ini. Badan Pusat Statistik (BPS) pusat mencatat kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) sepanjang waktu tersebut trennya terus menurun.

Sebulan sebelum aktivitas seismik Gunung Agung terlihat, kedatangan wisman ke Bali Juli 2017 mencapai 592.046 orang. Angka ini mengalami peningkatan 17,44 persen dibanding sebulan sebelumnya.
 
Sepanjang September 2017, kunjungan wisman ke Bali tercatat 550.520 orang atau turun 8,53 persen dibanding sebulan sebelumnya. Tren penurunan ini kembali terjadi Oktober 2017 di mana kunjungan wisman di Bali hanya 465.085 orang atau turun dua kali lipat dibanding sebulan sebelumnya, yaitu 15,52 persen.
 
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Provinsi Bali, I Ketut Astra mengatakan data Dinas Pariwisata menunjukkan sejak 22 September hingga 5 November 2017, jumlah kunjungan wisatawan ke Bali tidak mengalami penurunan signifikan. Apalagi September dan November merupakan musim sepi kunjungan (low seasons) di Bali.
 
Musim padat kunjungan (high seasons) di Bali terjadi Juni-Juli, yaitu musim liburan sekolah, Agustus yang merupakan musim liburan warga negara asing (WNA), dan Desember hingga awal Januari yang merupakan musim liburan Natal dan Tahun Baru. "Hingga Oktober 2017, jumlah wisman yang masuk ke Bali totalnya sudah mencapai lima juta orang," katanya, Selasa (5/12).
 
Pemerintah Provinsi Bali menargetkan kunjungan wisman ke Pulau Dewata tahun ini mencapai 5,5 juta orang. Jumlah ini ditingkatkan dari target awal yang hanya lima juta wisman. Pemerintah Provinsi Bali optimistis kedatangan wisman tercapai sesuai target tahun ini.
 
Astra mengimbau peran aktif masyarakat dalam memberikan informasi yang benar kepada wisatawan secara verbal dan melalui media sosial. Ini untuk mengantisipasi bencana dan menjaga iklim pariwisata Bali supaya tetap stabil.
 
Menurut kebangsaan, wisman terbanyak datang ke Bali Oktober 2017 adalah Cina, Australia, India, Inggris, dan Jerman. Persentase masing-masingnya adalah 23,55 persen, 20,21 persen, 4,83 persen, 4,62 persen, dan 4.18 persen.
Wisman yang datang melalui bandara mencapai 462.263 orang, sedangkan melalui pelabuhan laut 2.822 kunjungan. Secara tahunan (year on year), kunjungan wisman Oktober 2017 justru meningkat 7,61 persen dibandingkan Oktober 2016.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement