REPUBLIKA.CO.ID,Jakarta -- PT Railink Indonesia masih belum bisa memastikan dimulainya operasional stasiun bandara. Hal ini karena pihak PT Railink Indonesia masih menunggu arahan dari pemerintah.
Humas PT Railink Indonesia, Diah Suryandari, mengatakan operasional stasiun bandara berkaitan dengan banyak pihak. Itulah mengapa hingga saat ini stasiun bandara belum bisa dioperasikan.
"Operasionalnya kami menunggu arahan dari pemerintah. Karena kalau siap operasional itu tidak hanya dari sisi sarana, dari tracknya dari infrastruktutnya juga," terang Diah, ketika dihubungi, Senin (4/12).
Diah juga menambahkan, saat ini kereta yang terdiri dari 10 rangkaian sudah hadir di Jakarta. Kereta tersebut juga sudah diuji coba oleh PJKA.
Sebelumnya, direncanakan stasiun bandara dapat beroperasi 1 Desember 2017. Di awal beroperasi, akan dikenakan tarif sebesar Rp 30 ribu per penumpang dan nantinya sambil disosialisasi tarifnya akan menjadi Rp 100 ribu per penumpang mulai 1 Januari 2018.