Ahad 03 Dec 2017 22:28 WIB

Pelindo IV Investasi Alat Bongkar Muat 2018

Tumpukan peti kemas di pelabuhan
Foto: M Syakir/Republika
Tumpukan peti kemas di pelabuhan

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR  -- PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) berencana melakukan penambahan sejumlah alat, utamanya Container Crane (CC) dan alat Chasis pada 2018 untuk mendukung aktivitas bongkar muat barang di sejumlah pelabuhan yang dikelola.

Direktur Utama PT Pelindo IV, Doso Agung mengatakan, penambahan alat baru tersebut untuk di beberapa pelabuhan, terutama di Pelabuhan Makassar sebagai barometer pelabuhan dengan aktivitas bongkar muat yang cukup lancar di Kawasan Timur Indonesia (KTI), serta di beberapa pelabuhan lainnya yang berada dalam pengelolaan Pelindo IV.

"Saat ini selain Pelabuhan Makassar, ada beberapa pelabuhan kelolaan Pelindo IV yang sudah menjadi pelabuhan yang cukup sibuk untuk kegiatan bongkar muat barang, misalnya Pelabuhan Pantoloan, Fak-fak dan Manokwari," kata Doso di Makassar, Ahad (3/12).

Hal itu sejalan dengan hasil video conference baru-baru ini bahwa pihak Pelindo IV siap mengevaluasi peningkatan pelayanan di masing-masing cabang. Sekaligus mengetahui permasalahan masing-masing cabang dan memberikan solusi atas masalah yang terjadi kepada GM.

Di antara permasalahan yang dikemukakan adalah, terkait lahan penumpukan petikemas di Pelabuhan Manokwari yang mulai padat seiring program Tol Laut dan transhipment kapal.

Sementara itu, Direktur Fasilitas dan Peralatan Pelndo IV, Farid Padang menhatakan, selaku BUMN pengelola jasa kepelabuhanan ini sudah menjadwalkan sejumlah investasi alat baru, seperti CC, chasis dan forklift yang akan ditempatkan di beberapa pelabuhan yang produktivitas bongkar muat barang cukup tinggi.

"Tahun depan kami [Pelindo IV] akan investasi alat baru. Tentunya hal [investasi] itu untuk meningkatkan produktivitas bongkar muat barang, agar penumpukan petikemas tidak terlalu padat di beberapa pelabuhan yang cukup sibuk, seperti Pelabuhan Makassar, Manokwari, Pantoloan dan beberapa pelabuhan lainnya," ujar Farid.

Menurut dia, seiring transformasi pelabuhan konvensional menjadi pelabuhan petikemas, diperlukan kelengkapan suprastruktur untuk meningkatkan produktivitas, utamanya pada Pelabuhan Ternate, Sorong, Ambon, Pantoloan dan Kendari serta Pelabuhan Gorontalo dan Manokwari. Namun, ditambahkan Doso Agung, penambahan alat tersebut sebaiknya juga diikuti dengan inventarisir jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement