Rabu 29 Nov 2017 11:12 WIB

Black Friday Dinilai Potensial Bagi Peritel Indonesia

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nur Aini
Black Friday Sale
Black Friday Sale

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski berasal dari Negeri Paman Sam, hari belanja dengan harga hemat di kanal daring pada Jumat setelah Thanksgiving atau dikenal dengan Black Friday dinilai potensial bagi peritel di Indonesia. Sebab, konsumen muda Indonesia memanfaatkan momen ini untuk berburu produk dengan harga terbaik.

Kanal daring pengumpulkan promo Black Friday yang aktif di berbagai negara, Black-friday.sale, memberikan paparan terbaru mengenai Black Friday 2017 di Indonesia. Mereka mengamati, meski momen promo belanja murah ini datang dari AS, Black Friday dinikmati oleh hampir seluruh warga dunia. Tak heran semakin banyak peritel, terutama peritel daring, berpartisipasi memberi diskon.

Managing Director Asia Pacific and Eastern Europe Black-friday.sale, Igor Shapiro,mengatakan, popularitas Black Friday semakin tumbuh di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Black-friday.sale melihat komunitas pemburu produk dengan harga hemat terus mencari penawaran terbaik.

''Bila diperhatikan dan dimanfaatkan sebaik mungkin, Black Friday dapat memberikan keuntungan besar bagi para peritel seperti halnya momen diskon Singles Day 11.11 dan Hari Belanja Online Nasional 12.12,'' ungkap Shapiro dalam keterangan tertulis, Selasa (28/11).

Berdasarkan data, rata-rata nilai pembelian di Black Friday 2017 mencapai Rp 144 ribu per orang. Nilai ini lebih besar dibandingkan hari diskon populer Asia, Singles Day 11.11 lalu. Rata-rata pembelian per orang di Singles Day sebesar Rp 135 ribu.

Black-friday.sale menilai itu menunjukkan Black Friday juga diminati masyarakat Indonesia. Selain itu, hal ini

mengindikasikan peluang untuk para pemasarn agar dapat memanfaatkan momen Black Friday dan menyasar para pemburu produk harga hemat.

Masih seperti tahun sebelumnya, tahun ini Black-friday.sale belum terlihat banyak peritel turut berpartisipasi dalam gelar diskon tahunan ini. Walakin, gelaran ini potensial jadi perhelatan belanja tahunan di Indonesia.

Pada Black Friday 2017 pencari diskon naik 50 persen dibandingkan Jumat biasanya. Tahun ini, 54 persen para pencari potongan harga adalah pria, sedangkan wanita 46 persen. Sebagian besar mereka berusia 18 hingga 34 tahun.

Promo gawai (gadget) merupakan yang terpopuler diikuti fesyen, dan tiket atau paket perjalanan. Para pemburu harga murah Indonesia datang dari berbagai daerah, tetapi masih dominan dari kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, dan Makassar.

Mereka siaga mencari promo terbaik mulai dini hari dengan jam tersibuk antara pukul 09:00 WIB hingga 10:00 WIB serta pukul 13:00 WIB hingga 14:00 WIB. 69 persen dari mereka menggunakan ponsel pintar dan 31 persen menggunakan komputer untuk mencari produk murah yang mereka incar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement