Selasa 28 Nov 2017 15:15 WIB

Jumlah Penumpang Bus di Bali Melonjak Dua Kali Lipat

Red: Nur Aini
Penumpang terdampak penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai diberangkatkan ke terminal terdekat menggunakan bus gratis kerja sama pemerintah Provinsi Bali, Perum Damri, dan Organda.
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Penumpang terdampak penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai diberangkatkan ke terminal terdekat menggunakan bus gratis kerja sama pemerintah Provinsi Bali, Perum Damri, dan Organda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah penumpang di Terminal Bus Mengwi, Bali mengalami lonjakan hingga dua kali lipat menyusul penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai untuk mengantisipasi dampak buruk letusan Gunung Agung.

"Untie angkutan AKAP di Mengwi, terjadi lonjakan dua kali lipat dari hari biasa," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (28/11).

Saat ini, dia mengatakan dari 100 bus yang diperbantukan untuk mengangkut penumpang, 34 telah beroperasi dan mengangkut 1.237 penumpang ke Surabaya, Malang, Jember, Yogyakarta, dan Jakarta. "Laporan dari Direktur Jenderal Perhubungan Darat, data yang telah berhasil dihimpun sampai pukul 22.30 kemarin, total penggunaan bus sebanyak 28 bus dari bandara ke Terminal Mengwi dan 13 bus ke Padang Bai," katanya.

Selanjutnya, dari Surabaya ke Bandara Juanda 11 bus, dari Surabaya ke Jakarta ada dua bus dengan total 787 penumpang. Sementara itu, penumpang yang menginap di Bandara Ngurah Rai, terdapat 50 orang.

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub menyediakan 100 unit bus untuk mengakomodasi penumpang yang akan menuju terminal atau pelabuhan penyeberangan. "Seratus bus itu 40 dari Damri, 60 dari Organda yang diarahkan ke Terminal Mengwi hingga ke lokasi tujuan, termasuk nanti menyambung ke penyeberangan dan ke Banyuwangi," katanya.

Selain itu, kata Sugihardjo, moda lain juga diintensifkan, seperti moda penyeberangan dan kereta api yang akan menyambungkan ke kota-kota terdekat, seperti Yogyakarta, Jember, Malang, dan Surabaya. Kereta api juga dioperasikan satu tambahan rangakaian KA Mutiara Timur dari Banyuwangi yang bisa menampung 650 penumpang.

"Namun, karena ada genangan air di daerah Porong-Sidoarjo, kami sudah kerahkan lokomotif kemenhub dengan cc300 karena bisa dia menerabas genangan air. Tapi perkembangan tadi pagi karena genangan air sudah lebih dari 80 sentimeter, maka tidak bisa diterabas harus putar lewat Blitar, ke Malang, menambah waktu empat sampai lima jam," kata Sugihardjo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement