REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memutuskan penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai mulai pukul 07.00 WITA hari ini (27/11) hingga 18 jam ke depan. Karena itu, maskapai diminta untuk memperhatikan pelayanan calon penumpang yang bertahan di bandara.
"Maskapai tidak melakukan penerbangan hingga mendapat izin keselamatan dari otoritas yang berwenang," kata Sekretaris Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Pramintohadi Sukarno, Senin (27/11).
Pramintohadi meminta semua penyelenggara penerbangan baik itu maskapai penerbangan maupun pengelola bandara harus bekerja sama. Hal itu dilakukan untuk tetap memberikan pelayanan kepada penumpang.
Dia menegaskan penumpang yang ingin meneruskan perjalanan dengan moda lain maupun yang ingin bertahan di bandara harus diperhatikan kenyamanannya. "Diberikan juga pelayanan yang baik sesuai aturan yang berlaku," ujar Pramintohadi.
Adapun dampak dari penutupan Bandar Udara Ngurah Rai terdapat 7 penerbangan yang mengalihkan pendaratan. Ketujuh penerbangan tersebut yaitu Garuda Indonesia GIA5150 dari Zhengzou ke Denpasar dialihkan ke Surabaya. Garuda Indonwsia GA 897 Guangzhou-Denpasar dialihkan ke Surabaya, Garuda Indonesia GA 859 Shanghai-Denpasar dialihkan ke Jakarta, China Easter MU 5029 Shanghai-Denpasar dialihkan ke Jakarta, China Easter MU 781 Beijing-Denpasar dialihkan ke Singapura, Citilink CTV 856 Jakarta-Denpasar dialihkan ke Surabaya, dan Lion Air JT927 Makassar-Denpasar dialihkan ke Surabaya.
Sementara itu berdasarkan laporan dari Bandara Lombok Praya, Pramintohadi memastikan saat ini tidak terdeteksi adanya abu vulkanik lagi. Untuk itu Bandara Internasional Lombok dinyatakan dibuka kembali dan beroperasi normal mulai Senin ini (27/11) pukul 06.00 WITA.