REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (24/11) atau Sabtu (25/11) pagi WIB, karena para investor masih mempertimbangkan risalah pertemuan terakhir Bank Sentral AS, Federal Reserve.
Menurut risalah yang dirilis pada Rabu (22/11), bank sentral AS melihat kemungkinan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat, namun para pembuat kebijakan juga menyatakan kekhawatiran tentang inflasi yang terus-menerus lemah, mengisyaratkan bahwa laju kenaikan suku bunga pada 2018 bisa lebih moderat dari yang diperkirakan.
Aktivitas perdagangan diperkirakan turun pada Jumat (24/11) karena liburan Thanksgiving di AS. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,47 persen menjadi 92,782 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1924 dolar AS dari 1,1817 dolar AS, dan pound Inggris naik menjadi 1,3324 dolar AS dari 1,3311 dolar AS. Dolar Australia meningkat menjadi 0,7615 dolar AS dari 0,7608 dolar AS.
Dolar AS dibeli 111,56 yen Jepang, lebih tinggi dari 111,26 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9798 franc Swiss dari 0,9820 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,2704 dolar Kanada dari 1,2714 dolar Kanada.