REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Direktur Utama PT Bank BPD DIY, Bambang Setiawan, mengaku sangat optimis menghadapi persaingan perbankan, termasuk fenomena disruption ekonomi. Bahkan, optimisme tersebut disampaikan langsung di depan mitra-mitra BPD DIY Syariah.
"BPD DIY Syariah telah tumbuh sangat baik, laba sampai Oktober kemarin sudah hampir Rp 29 miliar," kata Bambang dalam Business Gathering Bank BPD DIY Syariah, Selasa (21/11).
Ia menerangkan, pertumbuhan yang sangat baik itu salah satunya dikarenakan meningkatnya penyaluran pembiayaan dana dari pihak-pihak ketiga. Bahkan, sejauh ini jumlah perhimpunan dana BPD DIY Syariah sudah mencapai Rp 461 miliar.
Bambang menuturkan, raihan angka itu ditambah lagi dengan total aset yang saat ini sudah mencapai Rp 720 miliar. Dari situ, secara umum didapat pertumbuhan BPD DIY Syariah setiap tahun berkisar di angka 30 persen.
"Pertumbuhan untuk unit bank syariah di Indonesia bisa dibilang kita paling tinggi," ujar Bambang yang disambut riuh tepuk tangan mitra-mitra BPD DIY.
Selain itu, ia turut mengungkapkan total aset BPD DIY sebagai bank induk yang mencapai Rp 10,7 triliun. Namun, Bambang menekankan, untuk pertumbuhannya BPD DIY Syariah memang memiliki pergerakan lebih cepat.
Tidak heran, walau persaingan semakin ketat, BPD DIY Syariah mampu memperoleh penghargaan-penghargaan. Mulai bank dengan dukungan kinerja yang syarat bagus berturut-turut, sampai the Wineer of Indonesia Syariah Finance Award 2017.
Bahkan, lanjut Bambang, BPD DIY Syariah saat ini tengah mengajukan diri sebagai penerima setoran Ongkos Naik Haji (ONH) kepada Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Pasalnya, selama ini walau masih sebagai perantara setoran ONH, nasabah begitu setiap melakukan setoran ONH mereka ke BPD DIY Syariah.
"Karenanya, minta doa restu karena dengan menerima, peran untuk umat insya Allah lebih besar," kata Bambang.
Sebagai penutup, ia turut menegaskan dukungan BPD DIY maupun BPD DIY Syariah dalam pembangunan-pembangunan yang bisa dirasakan masyarakat DIY. Menurut Bambang, itu akan terus dilakukan sebagai komitmen membangun DIY.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
