Kamis 15 Jun 2017 12:47 WIB

BPD DIY Targetkan Pembiayaan Syariah Rp 500 Miliar

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Pembiayaan syariah
Pembiayaan syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank BPD DIY menargetkan pembiayaan unit usaha syariah tumbuh 21 persen menjadi Rp 500 miliar pada tahun ini. Sektor perdagangan masih menjadi unggulan dalam penyaluran pembiayaan skema syariah.

Direktur Utama Bank BPD DIY, Bambang Setiawan mengatakan, hingga Desember 2016 pembiayaan syariah disalurkan sebanyak Rp 380 miliar. "Pembiayaan per Mei 2017 sebesar Rp 420 miliar. Sudah mendekati target 21 persen," ujar Bambang kepada Republika, Kamis (15/6).

Meskipun mematok target moderat, namun ia memprediksi pertumbuhan bisa mencapai lebih dari target. Sebab, secara trennya, pembiayaan syariah di Bank DIY biasanya tumbuh 30 persen.

Namun, karena tahun lalu terjadi pelemahan ekonomi, serapan kredit belum begitu besar dan tidak ekspansif, sehingga pihaknya tidak mematok pertumbuhan tinggi. "Waktu kami RBB (Rencana Bisnis Bank) memang harapanya tinggi, tapi sampai Mei pertumbuhannya sama seperti tahun lalu. Jadi bisa lebih dari target," ungkap Bambang.

Sementara itu untuk rasio pembiayaan bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) masih rendah yakni 0,80 persen (gross). Adapun sektor yang banyak dibiayai oleh UUS Bank BPD DIY yakni sektor perdagangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan sektor konsumer pembiayaan perumahan.

UUS Bank BPD DIY juga sudah menyalurkan pembiayaan ke sektor infrastruktur. Salah satunya proyek Tol Soreang- Pasir Koja senilai Rp 50 miliar. Untuk pihak swasta, perseroan menyalurkan pembiayaan ke pembangunan kampus universitas Muhammadiyah.

"Kami targetkan tahun ini kredit ke proyek infrastruktur dengan sindikasi Rp 600 miliar termasuk juga dengan UUS," ungkapnya.

Untuk mendorong pembiayaan syariah, kata Bambang, pihaknya sedang mengembangkan inisiatif mengajak partner seperti komunitas muslim dan Pemerintah Daerah agar menggunakan skema Syariah. "Masih dalam bentuk inisiatif. Sudah melakukan pendekatan dengan komunitas islam, tapi belum secara resmi," katanya.

Per Mei 2017 tercatat total aset UUS sebesar Rp 600 miliar, dari total aset keseluruhan bank yang sebesar Rp 10,1 triliun. Adapun modal inti UUS yakni Rp 250 miliar. Rencananya UUS akan berpisah dari induk (spin off) dalam waktu lima tahun ke depan setelah modal memenuhi persyaratan yakni Rp 500 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement