Senin 20 Nov 2017 20:09 WIB

Kementerian BUMN Rombak Direksi Peruri

Pekerja melintas di Perusahaan Umum Percetakan Uang Indonesia (Peruri), Karawang, Jawa Barat, Rabu (18/1).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Pekerja melintas di Perusahaan Umum Percetakan Uang Indonesia (Peruri), Karawang, Jawa Barat, Rabu (18/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Senin (20/11) merombak susunan direksi Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) masa jabatan 2012-2017 yang telah habis masa jabatannya. Keputusan itu berdasarkan Surat Keputusan (SK) Nomor: SK-247/MBU/11/2017 tanggal 20 November 2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Umum (Perum) Percetakan Uang Republik Indonesia.

Melalui SK tersebut, Menteri BUMN RI memberhentikan dengan hormat Direksi Peruri masa jabatan 2012-2017, yaitu Prasetio sebagai Direktur Utama, serta Subandrio, Noor SDK Devi, Antonius, Atje Muhammad Darjan sebagai Direktur, dengan ucapan terima kasih atas segala sumbangan tenaga dan pemikiran selama memangku jabatan tersebut.

Kementerian BUMN selanjutnya mengangkat Dwina Septiani Wijaya yang sebelumnya menjabat sebagai staf khusus Menteri BUMN sebagai Direktur Utama, Direktur Utama Balai Pustaka Saiful Bahri sebagai Direktur Teknik dan Produksi, dan Direktur BNI Sekuritas Nungki Indraty TK sebagai Direktur Keuangan.

Dalam siaran pers di Jakarta, Senin (20/11), penyerahan SK tersebut dilakukan oleh Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Pertambangan Industri Strategis dan Media Fajar Harry Sampurno kepada Ketua Dewan Pengawas Peruri Rizal Affandi Lukman di Kantor Kementerian BUMN.

Sepanjang Kuartal III 2017, Peruri menunjukkan kinerja keuangan yang positif dengan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 2,25 triliun atau naik 45,32 persen dibandingkan periode yang sama 2016 yang mencapai Rp 1,55 triliun. Pendapatan usaha ini jika dibandingkan dengan target RKAP sampai dengan September 2017 tercapai 80,86 persen.

Laba usaha tercatat Rp 372,07 miliar atau naik 180,77 persen dibandingkan periode yang sama pada 2016 yang mencapai Rp 132,52 miliar. Laba bersih tercatat sebesar Rp 283,16 miliar atau naik 423,80 persen dibandingkan periode yang sama pada 2016 sebesar Rp 54,06 miliar.

EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization) perusahaan mencapai sebesar Rp 656,24 miliar atau naik 87,91 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2016 mencapai Rp 349,23 miliar. Total aset Peruri pada kuartal III 2017 tercatat Rp 4,61 triliun atau naik 24,17 persen jika dibandingkan periode yang sama pada 2016 yang mencapai Rp 3,71 triliun.

Pendapatan perusahaan tersebut dikontribusi oleh produksi pencetakan uang kertas Rupiah/NKRI sebesar 7,62 miliar bilyet, naik 82,75 persen dibandingkan 2016 yang mencapai 4,17 miliar bilyet. Pendapatan juga diraih atas produksi uang logam sebesar 1,64 miliar keping, naik 9,57 persen dibandingkan 2016 yang mencapai 1,50 milyar keping.

Produksi paspor dan buku sebesar 2,04 juta buku, naik 12,43 persen dibandingkan 2016 yang mencapai 1,81 juta buku. Produksi pita cukai sebesar 132 juta lembar, turun 0,83 persen dibandingkan 2016 yang mencapai 133 juta lembar.

Produksi meterai sebesar 160 juta keping, turun 64,54 persen dibandingkan 2016 yang mencapai 451 juta keping disebabkan pesanan dari Direktorat Jenderal Pajak baru mulai masuk pada April 2017.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement