REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk melalui program Bakti BCA memberikan donasi kepada United Nations International Childrens Emergency Fund (UNICEF). Donasi tersebut untuk mendukung peningkatan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini yang holistik dan integratif yang bertepatan dengan Peringati Hari Anak Sedunia setiap 20 November.
Donasi senilai Rp 850 juta diserahkan secara simbolis oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja kepada Deputy Representative UNICEF Lauren Rumble, disaksikan oleh Executive Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) BCA Inge Setiawati, Senior Vice President CSR Sapto Rachmadi, dan Chief of Private Sector Fundraising & Partnership Gregor Henneka di Jakarta, Senin (20/11). Donasi tersebut akan digunakan untuk membiayai program Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) di Papua.
Jahja berharap agar anak-anak sebagai generasi penerus bangsa dapat selalu didukung dalam menuntut ilmu dan dilindungi dari beragam tindak kekerasan. Sehingga dapat meraih cita-citanya untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. "Donasi UNICEF ini sangatlah esensial dalam membantu mewujudkan anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia," kata Jahja melalui siaran pers.
Chief of Private Partnerships and Fundraising UNICEF Indonesia Gregor Henneka menyampaikan apresiasinya atas konsistensi komitmen BCA untuk anak-anak. Menurutnya, dibutuhkan sebuah desa untuk membesarkan seorang anak dan semua orang harus berpartisipasi untuk memastikan setiap anak tumbuh sehat dan memiliki kehidupan terbaik.
"Saya merasa terharu donasi tersebut diserahkan bertepatan dengan perayaan World Childrens Day, suatu hari dimana kita merayakan hak-hak anak di seluruh dunia. Hari dimana kita mengedepankan anak-anak, mendengarkan isi hati mereka, dan memperbarui janji kita untuk menjadikan anak-anak sebagai pusat dari setiap keputusan yang kita ambil dan setiap kebijakan yang kita buat," ujarnya.
Data UNICEF menyebutkan sejumlah faktor menghambat akses terhadap penghidupan yang layak bagi anak-anak. Sekitar 13 persen anak-anak Indonesia tumbuh besar dalam keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional. Sebanyak 37 persen anak-anak Indonesia saat ini mengalami hambatan pertumbuhan salah satunya akibat malnutrisi. Kemudian 21 persen anak-anak berusia 13-17 tahun di Indonesia melaporkan mengalami intimidasi di sekolah. Serta 30 persen anak-anak Indonesia tidak memiliki kesempatan untuk memperoleh pendidikan anak usia dini. Kondisi inilah yang mendorong keterlibatan aktif BCA dalam program PAUD HI yang diselenggarakan UNICEF.
Jahja menambahkan, sebelumnya BCA juga telah memberikan donasi senilai Rp 850 juta untuk UNICEF pada program PAUD HI periode 2016-2017. Program PAUD HI ini melanjutkan program di dua kabupaten yakni Sorong dan Raja Ampat. Di targetkan donasi tersebut dapat membantu anak mendapatkan akses layanan PAUD HI, orang tua dan atau pengasuh memperoleh pengetahuan yang menyeluruh mengenai pengembangan anak usia dini yang holistik integratif dan dapat mengaplikasikan pengetahuan tersebut pada pola pengasuhan anak sehari-hari. Selain itu untuk mendukung relawan kesehatan masyarakat, guru PAUD dan pegawai pemerintahan dari berbagai sektor dinas mendapatkan pelatihan mengenai PAUD HI.
Menurut Jahja, BCA telah menjadi partner UNICEF Indonesia selama lebih dari 17 tahun. "Kami berterima kasih kepada UNICEF Indonesia telah memberikan kesempatan bagi BCA untuk berpartisipasi dalam membawa perubahan yang positif di sekolah-sekolah dan dalam memastikan keamanan dan kesejahteraan anak-anak di Indonesia. Mari terus bersatu untuk masa depan anak-anak dan bangsa Indonesia yang lebih baik," pungkas Jahja.