Jumat 17 Nov 2017 11:18 WIB

Pertamina Edukasi Pengusaha dan Kontraktor SPBU Jatim

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Gita Amanda
 Kerangka kendaraan yang hangus terbakar di SPBU. (Ilustrasi)
Kerangka kendaraan yang hangus terbakar di SPBU. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Guna meningkatkan dan menjaga aspek keselamatan operasi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) V memberikan sosialisasi Health, Safety and Enviroment (HSE) bagi puluhan pengusaha SPBU dan kontraktor pembangun SPBU di wilayah Jawa Timur (Jatim). Sosialisasi HSE ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman, kesadaran serta dan kemampuan dalam menciptakan keselamatan dan keamanan di lingkungan SPBU dan sekitarnya.

"Karena aspek keselamatan operasi di SPBU menjadi bagian penting yang harus dipenuhi oleh pemilik SPBU, termasuk kontraktor pembangunnya," ujar Region Manager Retail Fuel Marketing V, Asep Wicaksono Hadi di Surabaya, Jumat (17/11).
 
Sosialisasi HSE ini, lanjut Asep, difokuskan pada pemaparan mengenai aspek keselamatan operasi dimulai dari penerimaan, penimbunan dan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU. Termasuk aspek keamanan pada setiap fasilitas SPBU itu sendiri. Selain itu, turut diberikan edukasi mengenai lesson learned atau pembelajaran dari beberapa insiden yang pernah terjadi di SPBU, khususnya di wilayah Jatim.
 
"Program sosialisasi HSE ini merupakan bagian dari program prioritas strategis perusahaan dalam mengutamakan aspek HSE di setiap kegiatan operasi Pertamina," kata Asep.
 
Disamping memberikan Pelatihan dan Sosialisasi Keselamatan SPBU, Pertamina MOR V juga mengadakan sosialisasi dan inspeksi keselamatan SPBU. Kemudian, dilaksanakan juga program Peningkatan Kesadaran HSE pada kegiatan SPBU serta konsultasi dan pengawasan aspek HSE di SPBU.
 
"Dari data yang kita miliki, hampir sebagian besar insiden kebakaran di SPBU terjadi karena faktor kondisi tidak aman dan perilaku tidak aman pada saat melakukan pengisian BBM di SPBU. Karenanya sosialisasi ini diperlukan untuk memahami hal-hal apa saja yang menjadi faktor tidak aman yang terjadi di SPBU dan memperbaikinya," kata Asep.
 
Asep berharap, sosialisasi yang diberikan dapat meningkatkan aspek keselamatan dan keamanan di SPBU, khususnya dalam pengawasan aspek HSE menjadi lebih ketat dan dijalankan sesuai dengan prosedur operasional yang berlaku. Sehingga insiden di SPBU dapat ditekan ataupun berkurang dan tidak terjadi kembali. Adapun saat ini terdapat 860 SPBU Pertamina di wilayah Jawa Timur yang bersertifikasi Pasti Pas dan Pasti Prima.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement