Rabu 15 Nov 2017 16:00 WIB

JK Minta Batan Jual Hasil Teknologinya kepada Industri

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Badan Tenaga Nuklir Nasional atau BATAN (ilustrasi)
Foto: Antara
Badan Tenaga Nuklir Nasional atau BATAN (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG SELATAN -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla meminta agar Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) memiliki kemampuan untuk melakukan penjualan hasil teknologinya kepada industri. Sebab, hasil penelitian akan terlihat apabila ada implementasinya.

"Saya harap Batan harus seperti penjual obat, jangan hanya tinggal menunggu, mesti ada (seperti) salesman Batan untuk menjual hasilnya ke industri," ujar Jusuf Kalla ketika meresmikan fasilitas Iradiator Gamma Merah Putih (IGMP) di Puspitek Serpong, Rabu (15/11).

Selain itu, Jusuf Kalla menyarankan agar Batan juga dapat membuat pameran internal setiap tahun untuk menawarkan hasil teknologinya kepada industri. Dia menegaskan, apabila teknologi yang diciptakan oleh Batan bisa diimplementasikan ke industri, maka dapat memberikan nilai tambah yang besar. Sehingga pada akhirnya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.

Menurut Jusuf Kalla, hasil penelitian yang tidak diimplementasikan dan tidak memiliki nilai tambah justru akan menjadi beban dan biaya yang besar. Selain itu, keberhasilan dari penelitian tersebut juga tidak dapat dibuktikan secara utuh.

"Apabila tak menjadi nilai tambah ekonomis yang besar, maka penelitian itu hanya menjadi hoax. Penelitian harus betul-betul memberikan makna," ujarnya.

Tak hanya itu, kerja sama Batan dengan industri juga dapat menjadi insentif bagi para peneliti terutama dengan menetapkan hak paten. Dengan demikian, para peneliti bisa mendapatkan manfaat ekonomi dari hasil penelitiannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement