Rabu 15 Nov 2017 01:40 WIB

London Masih akan Jadi Pusat Keuangan Eropa

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Gatehouse Bank, bank syariah yang berbasis di Kota London, Inggris.
Foto: abnxcess.com
Gatehouse Bank, bank syariah yang berbasis di Kota London, Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- London dinilai masih akan jadi pusat keuangan Eropa meski Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit). Meski Brexit dinilai tindakan bodoh, Inggris tetap diuntungkan dengan kultur dan bahasa yang digunakan.

Pebisnis sekaligus mantan Wali Kota New York Michale Bloomberg menyampaikan, Brexit mungkin akan berdampak pada lambatnya aliran modal. Namun, ia belum melihat negara lain akan menjadi rival kuat Inggris di sektor ini, demikian dikutip BBC, Selasa (14/11).

"Saya tidak ragu. London akan selalu jadi pusat keuangan Eropa," kata Bloomberg saat ditanya soal apakah tetap mempertahankan usahanya meski keputusan Brexit telah diambil.

Meski begitu, ia tidak menutup mata soal potensi pelambatan aliran modal ke pasar Inggris pasca Brexit. "Lapangan kerja akan berkurang. Pertumbuhan London sebagai pusat keuangan mungkin tidak akan seperti sebelum Brexit terjadi," ucap Bloomberg.

London, menurut Bloomberg, diuntungkan dengan bahasa Inggris yang dipakai masyarakat global dan ramah keluarga. Bila keluarga adalah basis para pekerja, maka kota yang ramah keluarga akan selalu menarik. Belum lagi sistem transportasi dan komunikasi London yang relatif matang.

Bloomberg, yang pankalan datanya digunakan berbagai institusi bisnis dan perbankan, baru membuka kantor perwakilan Eropa di London. Bangunan milik Bloomberg itu juga akan jadi perkantoran bisnis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement