Ahad 12 Nov 2017 14:06 WIB

Sambut Hari Pahlawan PLN dan Al Azhar Resmikan RGI Aceh

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gita Amanda
Peresmian Rumah Gemilang Indonesia (RGI) Aceh oleh PLN.
Foto: Dok LAZ Al Azhar
Peresmian Rumah Gemilang Indonesia (RGI) Aceh oleh PLN.

REPUBLIKA.CO.ID, ACEH BESAR -- PT PLN (Persero) meresmikan kampus pendidikan dan pelatihan generasi muda kreatif produktif, Rumah Gemilang Indonesia (RGI) Aceh di Gampong, Neuhen, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. Peresmian tersebut pertepatan pada peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada Jumat 10 November lalu.

Peresmian dilakukan oleh Direktur Bisnis Regional Sumatera, Wiluyo Kusdwiharto dengan disaksikan oleh General Manager (GM) PLN Aceh, Jefri Rosiadi, staf ahli Gubernur Aceh bidang perekonomian keuangan dan pembangunan, T. Syakur dan Ketua YPI Al Azhar Bidang Dakwah dan Sosial, Sobirin.

Dalam peresmian tersebut Wiluyo menyampaikan tugas PLN selaku BUMN bukan hanya menghadirkan infrastruktur ketenagalistrikan dan memberikan pelayanan, namun harus ikut serta dalam peningkatan kualitas dan kesejahteraan masyarakat.

Dengan mendirikan RGI sebagai pusat pemberdayaan pemuda produktif, maka diharapkan dapat meningkatkan keterampilan generasi muda. RGI dibangun di lahan seluas sekitar 6,8 ribu meter persegi berlokasi di Desa Neuhen, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar.

Bangunan RGI yang megah dua lantai ini akan berfungsi sebagai pusat pemberdayaan dan pelatihan bagi pemuda dan pemudi Indonesia, sebagai bagian dari program Lazis PLN dan LAZ Al Azhar. "Untuk sementara waktu, ada beberapa kelas keterampilan yang akan diberikan di RGI, seperti tata busana, teknik komputer dan jaringan, teknik otomotif dan kelistrikan," kata Wiluyo melalui siaran pers.

RGI mengadopsi platform pesantren, namun fokus pada penyelenggaraan pendidikan non-formal dalam kemasan kursus singkat. Perpaduan tersebut bertujuan agar peserta tidak hanya menyerap pengetahuan dan keterampilan unggul untuk pondasi mereka, tapi juga memiliki pengetahuan dan dasar akidah yang baik.

Ketua YPI Al Azhar Bidang Dakwah dan Sosial, Sobirin mengatakan bahwa RGI diharapkan menjadi solusi bagi tingginya angka pengangguran di Aceh yang mencapai 175 ribu orang pada 2017. Tingginya angka pengangguran tersebut dikhawatirkan akan menciptakan kondisi sosial yang negatif dan daya beli rendah.

 
"Dengan program RGI yang strategis dan tepat guna, diharapkan dapat menciptakan lebih banyak generasi muda Aceh yang bertranformasi menjadi generasi muda yang lebih bertaqwa, kreatif, produktif, terampil dan dapat menjadi tulang punggung keluarga," katanya.

Program reguler RGI memiliki masa pendidikan dan pelaatihan selama enam bulan dengan siswa usia produktif antara 17-30 tahun dan berasa dari keluarga kurang mampu. Sebelumnya RGI telah menjadi penggerak pemberdayaan pemuda produktif. Berpusat di Sawangan Depok telah mengetaskan 1,7 ribu pemuda pengangguran. RGI juga telah hadir di Surabaya dan akan disusul oleh wilayah lain seperti Lampung, Semarang dan Demak.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement