Ahad 12 Nov 2017 08:21 WIB

Pendapatan Adidas Naik Dipicu Penjualan di Amerika dan Cina

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Endro Yuwanto
Logo Adidas
Foto: Adidas
Logo Adidas

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Adidas, perusahaan multinasional Jerman yang mendesain dan memproduksi sepatu dan perlengkapan olah raga, membukukan pertumbuhan penjualan dan laba perusahaan pada Kamis (9/11). Pertumbuhan ini didorong oleh ekspansi ke Cina dan Amerika Utara.

Kedua wilayah tersebut telah mengambil pangsa pasar dari pesaing Adidas, Nike. Menurut Thomson, laba bersih Adidas sebesar 526 juta euro atau 610 juta dolar AS.

Adidas melaporkan penjualan kuartal ketiga naik sembilan persen, sementara laba bersih melonjak lebih sepertiga. Adidas, yang menaikkan prospek setahun penuh di bulan Juli 2017, mengulangi perkiraannya untuk 2017 dengan penjualan mata uang netral naik antara 17 dan 19 persen dan untuk laba bersih meningkat antara 26 dan 28 persen.

CEO Adidas Kasper Rorsted menyatakan kesukacitaannya atas pencapaian ini. "Keseluruhan sangat kuat di seluruh bidang untuk kami, kami sangat senang," ujar Rorsted dilansir CNBC pada Kamis (9/11).

Rorsted juga mengatakan, menjelang Piala Dunia 2018 di Rusia, pertumbuhan "cukup optimistis" di kuarter keempat akan mengungguli tahun-tahun sebelumnya.

Penjualan merek Adidas dan Reebok naik 28 persen di Cina dan 23 persen di Amerika Utara. Namun turun 17 persen di Rusia. Hal tersebut oleh Adidas dinyatakan sebagai "Sentimen konsumen yang terus-menerus menantang" dan adanya penutupan toko yang banyak di negara tersebut.

Adidas melihat peningkatan penjualan dua digit dalam kategori berjalan dan terbuka serta pada label fashion Originals dan Neo-nya. Namun menyatakan pendapatan turun dari sepak bola dan bola basket, terutama karena penghentian dua transaksi sponsor utama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement