Ahad 12 Nov 2017 00:18 WIB

Presiden RI Usulkan Laut Jadi Pusat Pembangunan Ekonomi APEC

Rep: Amri Amrullah/ Red: Israr Itah
Presiden Joko Widodo (kiri) besama Presiden China Xi Jinping (kanan) saat melakukan dialog antara Pimpinan negara ekonomi dengan APEC Business Advisory Council (ABAC) di Da Nang, Vietnam, Jumat (10/11).
Foto: Antara/Yusran Uccang
Presiden Joko Widodo (kiri) besama Presiden China Xi Jinping (kanan) saat melakukan dialog antara Pimpinan negara ekonomi dengan APEC Business Advisory Council (ABAC) di Da Nang, Vietnam, Jumat (10/11).

REPUBLIKA.CO.ID, DA NANG -- Dalam kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara-negara Asia Pasifik (APEC) yang digelar di Da Nang Vietnam, Sabtu (11/11), Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan gagasan laut menjadi pusat pembangunan ekonomi bagi anggota APEC. Gagasan itu disampaikan Presiden Jokowi karena letak geografis Indonesia yang berada di Samudera Pasifik, samudera terluas di dunia. 

Usul Presiden itu disampaikan saat berbicara dalam retreat sesi II Pertemuan ke-25 Pemimpin Ekonomi APEC yang bertema New Drivers for Regional Trade, Investment, and Connectivity.

"Laut kita harus menjadi pusat pembangunan ekonomi melalui investasi infrastruktur laut, kegiatan ekonomi berbasis kelautan, integrasi dan pengamanan jaringan transportasi laut, dan pemanfaatan sumber daya kelautan yang berkelanjutan," kata Presiden Jokowi.

Lebih lanjut, Presiden mengatakan Indonesia mendorong pengarusutamaan isu-isu kelautan di APEC, termasuk dalam memerangi IUU (Illegal, Unreported, and Unregulated), fishing, mengatasi sampah plastik di laut, dan membangun sektor kelautan dan perikanan.

"Dalam tiga tahun terakhir, saya memberi perhatian khusus untuk percepat pembangunan infrastruktur laut guna menghubungkan kepulauan Indonesia termasuk 24 pelabuhan strategis," ujarnya.

Menurut Presiden Jokowi, konsep tol laut yang ada di Indonesia bertujuan untuk membentuk konektivitas pelabuhan besar dan kecil untuk mempersingkat waktu singgah dan pengiriman. Juga akan meningkatkan kapasitas pelabuhan, menghubungkan daerah tertinggal terdepan dan terluar, serta menurunkan disparitas harga.

Untuk itu, Presiden Jokowi mendorong investasi APEC di bidang infrastruktur dan penguatan Sumber Daya Manusia untuk meningkatkan produktivitas ekonomi kelautan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement