REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bukalapak meluncurkan metode pembayaran syariah melalui Bank Syariah Mandiri (BSM) guna mendukung masyarakat pengguna perbankan syariah. Metode pembayaran melalui BSM ini resmi diluncurkan pada 2 November 2017 yang dapat digunakan baik di desktop maupun di mobile web Bukalapak.
Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky menjelaskan, pihaknya melihat potensi Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, dengan jumlah nasabah bank syariah per Agustus 2017 mencapai 25 juta nasabah. "Untuk itu kami menyediakan metode pembayaran syariah demi memenuhi kemudahan para pengguna dalam bertransaksi di Bukalapak, ujar Achmad Zaky dalam rilis yang diterima Republika, Rabu (8/11).
Metode pembayaran ini dapat digunakan untuk semua transaksi di Bukalapak seperti berbelanja, BukaReksa, BukaEmas, pembelian pulsa, tiket, dan lain-lain. Sehingga mulai saat ini para pengguna dapat melakukan transfer untuk pembayaran transaksi di Bukalapak melalui rekening BSM.
Achmad menambahkan, pihaknya memahami bahwa masyarakat pengguna syariah memiliki kebutuhan tersendiri khususnya dalam bertransaksi perbankan atau pemanfaatan fasilitas perbankan. Dengan demikian metode pembayaran syariah ini diharapkan menjawab kebutuhan tersebut.
Sementara itu Distribution and Services Director BSM Edwin Dwidjajanto mengatakan, kerja sama dengan Bukalapak termasuk langkah awal bagi BSM masuk ke bisnis berbasis online.
"Kami bersyukur dan berterima kasih Bukalapak memercayai BSM sebagai mitra bank syariah pertama bagi layanan pembayaran system syariah. Kami berharap kedepannya kerja sama ini berkembang pada penyediaan produk dan layanan BSM seperti gadai dan cicil emas, pembiayaan mikro, dan lain-lain bagi pelanggan Bukalapak, ujar Edwin.
Menurutnya, Bukalapak memiliki jutaan transaksi per bulan didukung oleh sistem dan jaringan yang dapat diandalkan. Dengan beragam produk dan layanan BSM, kata Edwin, pihaknya siap mendukung pengembangan bisnis Bukalapak.
Saat ini Bukalapak telah memiliki 2 juta pelapak serta jumlah pengguna sebanyak 13 juta yang tersebar hampir di seluruh Indonesia.