Senin 06 Nov 2017 20:18 WIB

Ditutup Menguat, IHSG Cetak Rekor Baru

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang pekerja melintasi layar elektronik pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (3/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 8,4 poin atau 0,14 persen ke 6.039 poin.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara
Seorang pekerja melintasi layar elektronik pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (3/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 8,4 poin atau 0,14 persen ke 6.039 poin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menunjukkan prestasinya di rekor tertinggi. Pada perdangan sore ini, indeks saham pun ditutup menguat 0,19 persen atau 11,28 poin ke level 6.050,82.

Meski dibuka melemah, di awal perdagangan, Senin, (6/11), IHSG langsung berbalik dengan cepat ke zona hijau. Pada pukul 10.00 WIB mulai naik 0,2 persen ke 6.039.
 
Kemudian pada perdagangan sesi pertama juga ditutup menguat 0,13 persen atau 8,03 poin di level 6.047,58. Di awal perdagangan sesi II pun terus naik 0,2 persen pasa pukul 13.56 WIB ke 6.051.
 
Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan bahwa fundamental ekonomi nasional yang masih berada dalam kondisi stabil menjadi salah satu faktor pendorong bagi IHSG untuk kembali mencatatkan rekor tertingginya.

"Data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai pertumbuhan ekonomi mendorong investor melanjutkan aksi beli saham, termasuk asing," katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan III 2017 sebesar 5,06 persen (yoy) atau secara kumulatif dari awal tahun hingga akhir kuartal III dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 5,03 persen (c-t-c).

Sementara itu, berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia pada Senin (6/11) ini, investor asing mencatatkan beli bersih atau 'foreign net buy' di pasar reguler sebesar Rp 264,54 miliar.

"Diharapkan, aksi beli investor asing itu konsisten masuk ke pasar saham domestik sehingga dapat lebih mendorong kenaikan IHSG ke arah yang lebih tinggi," katanya.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 300.058 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,645 miliar lembar saham senilai Rp7,744 triliun. Sebanyak 179 saham naik, 154 saham menurun, dan 125 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement