REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Anggota Komisi VI DPR RI Eka Sastra meminta pemerintah untuk membenahi struktur pasar. Menurut Eka, hal ini penting untuk memperbaiki iklim kemudahan berbisnis di Indonesia.
"Untuk memperbaiki kemudahan berusaha, meningkatkan jumlah wirausahawan, dan memperbaiki perekonomian tentu struktur pasar perlu kita reformasi agar lebih terbuka dan kompetitif," ujar Eka ketika dihubungi Republika, Kamis (2/11).
Politisi Partai Golkar itu mengapresiasi keberhasilan pemerintah dalam memperbaiki peringkat kemudahan berbisnis atau Ease of Doing Business (EoDB) 2018 dengan menduduki peringkat ke-72. Meski begitu, kata Eka, pemerintah tidak boleh langsung puas mengingat negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam memiliki peringkat EoDB yang lebih baik.
"Saya kira kita sudah menunjukkan perubahan signifikan karenatermasuk top 10 reformer. Itu perlu diapresiasi. Meski, kita masih temui sejumlah hambatan termasuk bagi masyarakat yang ingin memulai usaha," ujar Eka.
Bendahara Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mengaku, masih menerima keluhan dari sejumlah pengusaha di daerah. Eka mencontohkan, pengusaha saat ini masih menghadapi kesulitan untuk mendapatkan kredit perbankan untuk menjalankan usahanya.Eka mengaku, pemerintah perlu memperbaiki seluruh indikator dalam EoDB sehingga dapat meningkatkan kemudahan berbisnis.
Meski begitu, kata Eko, terdapat hal penting yang tidak tercakup dalam indikator penentuan EoDB yakni struktur pasar. "Padahal, itu memiliki dampak besar pada kemudahan berbisnis di Indonesia. Apakah struktur pasarnya kompetitif dan terbuka atau cenderung oligopoli," ujar Eka.
Menurut Eka, struktur pasar Indonesia saat ini cenderung oligopoli. Hampir semua sektor bisnis, ujarnya, masih dikuasai pebisnis besar. Ia mengaku, hal itu menjadi hambatan bagi para pengusaha pemula untuk masuk dalam sebuah sektor bisnis. Oleh karena itu, Eka berharap pemerintah bisa mereformasi struktur pasar menjadi lebih terbuka dan kompetitif.
"Dengan struktur pasar seperti itu akan lahir pemain-pemain baru, sehingga yang efisien dan inovatif akan bertahan di pasar," ujar Eka.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
