REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian ESDM melalui Direktorat Jendral Energi Baru Terbarukan mengimbau masyarakat untuk bisa hemat energi. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Rida Mulyana menjelaskan gerakan hemat energi ini harus dilakukan dengan propaganda agar menjadi top of mind.
"Awalnya kita mulai dari kesadaran dan apabila dilakukan terus menerus akan menjadi perubahan kultur, jadi budaya," ujar Rida melalui keterangan tertulisnya, Kamis (2/11).
Menurut Rida, pemerintah terus gencar melakukan kampanye hemat energi. Ia mencontohkan, pihaknya memasang iklan di seluruh armada Garuda Indonesia mengenai gerakan hemat energi, "Potong 10 Persen." Selain itu, pihaknya terus melakukan kampanye di berbagai kota di Indonesia.
Rida mengungkapkan, UU Energi mengamanatkan dua progam utama, yakni diversifikasi dan konservasi energi. Diversifikasi energi dilakukan agar tidak tergantung dari energi berbasis fosil. Sebab, jika mengandalkan energi fosil akan terkendala dengan ketersediaan serta masalah lingkungan. Oleh sebab itu, pemerintah terus mengenjot tambahan bauran energi dari Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga 23 persen pada 2025 mendatang. Selain diversifikasi, konservasi energi juga harus jalan. "Dua-duanya harus berjalan, tidak bisa satu-satu," katanya.