Senin 30 Oct 2017 20:17 WIB

Menjaring Wirausahawan Properti Lewat Program Literasi

Direktur Utama Bank BTN Maryono memaparkan kinerja Bank BTN di Jakarta, Senin (23/10/2017). Bank BTN mencatatkan perolehan laba bersih senilat Rp 2 triliun atau naik 24% secara tahunan dari Rp 1,62 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pencapaian laba bersih Bank BTN pada kuartal III/2017 tersebut, disumbang oleh kredit dan pembiayaan yang tumbuh sebesar 19,95% yoy
Foto: Dok
Direktur Utama Bank BTN Maryono memaparkan kinerja Bank BTN di Jakarta, Senin (23/10/2017). Bank BTN mencatatkan perolehan laba bersih senilat Rp 2 triliun atau naik 24% secara tahunan dari Rp 1,62 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pencapaian laba bersih Bank BTN pada kuartal III/2017 tersebut, disumbang oleh kredit dan pembiayaan yang tumbuh sebesar 19,95% yoy

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Peran sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dalam bisnis properti sangat strategis. Namun, sayangnya hal itu tidak diimbangi dengan jumlah SDM di sektor properti yang masih terbatas. 

Menurut catatan keanggotaan asosiasi Real Estate Indonesia (REI), jumlah pengembang dalam 10 tahun terakhir hanya bertambah 515 orang. Padahal pemerintah sudah memasang target sejuta rumah bagi masyarakat yang belum memenuhi hunian yang layak.

"Sektor perumahan kekurangan tenaga entrepreneur properti," kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono saat menutup rangkaian edukasi literasi property di Universitas Sriwijaya, Palembang, Senin (30/10) dalam keterangan tertulisnya.

Melihat hal tersebut pihak PT Bank Tabungan Negara (Persero TBK) mendirikan lembaga pembinaan SDM  yang disebut sebagai housing finance centre (HFC). Lembaga yang didirikan sejak tahun 2014 ini berhasil menciptakan ribuan calon wirausahawan bidang properti. Mereka dididik HFC BTN lewat Program Literasi Property Entrepreneurship yang telah digelar di 27 Universitas di Indonesia.

Bank BTN juga meresmikan laman HFC sebagai pusat informasi mengenai bisnis properti dan seluk beluk dunia properti di Indonesia. Program literasi properti yang diangkat HFC BTN dalam  rangkaian acara pelatihannya adalah Menjaring 10.000 wirausahawan muda properti membangun 1.000.000 rumah di Nusantara. 

Program ini bertujuan memberikan pendidikan kepada pesertanya tentang seluk beluk dunia properti, mulai dari permodalan, regulasi hingga peluang tantangan. Termasuk membangun bisnis properti dari nol serta sosialiasi mengenai peran Bank BTN dalam mendorong kemajuan sektor properti. 

Rangkaian program literasi properti ini juga melibatkan asosiasi dan komunitas seperti REI dan APERSI serta para peserta HFC yang telah sukses meniti karir di dunia properti. Program literasi properti di 27 kampus ini berhasil memecahkan rekor MURI sebagai edukasi literasi properti dengan peserta terbanyak.

HFC BTN juga mendorong lahirnya wirausaha properti dengan membuka program khusus. Seperti program mini MBA in property bekerjasama dengan Sekolah Bisnis Manajemen ITB dan program Master Developer Indonesia (MDI).

Lewat beragam program tersebut  Bank BTN telah mendidik 1.000 orang yang siap terjun di dunia properti.  “Lahirnya wirausahawan diharapkan bisa mendorong iklim investasi, kompetisi yang berkualits sehingga dapat memajukan industri properti,” kata Maryono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement