REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Peran sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dalam bisnis properti sangat strategis. Namun, sayangnya hal itu tidak diimbangi dengan jumlah SDM di sektor properti yang masih terbatas.
Menurut catatan keanggotaan asosiasi Real Estate Indonesia (REI), jumlah pengembang dalam 10 tahun terakhir hanya bertambah 515 orang. Padahal pemerintah sudah memasang target sejuta rumah bagi masyarakat yang belum memenuhi hunian yang layak.
"Sektor perumahan kekurangan tenaga entrepreneur properti," kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono saat menutup rangkaian edukasi literasi property di Universitas Sriwijaya, Palembang, Senin (30/10) dalam keterangan tertulisnya.
Melihat hal tersebut pihak PT Bank Tabungan Negara (Persero TBK) mendirikan lembaga pembinaan SDM yang disebut sebagai housing finance centre (HFC). Lembaga yang didirikan sejak tahun 2014 ini berhasil menciptakan ribuan calon wirausahawan bidang properti. Mereka dididik HFC BTN lewat Program Literasi Property Entrepreneurship yang telah digelar di 27 Universitas di Indonesia.
Bank BTN juga meresmikan laman HFC sebagai pusat informasi mengenai bisnis properti dan seluk beluk dunia properti di Indonesia. Program literasi properti yang diangkat HFC BTN dalam rangkaian acara pelatihannya adalah Menjaring 10.000 wirausahawan muda properti membangun 1.000.000 rumah di Nusantara.
Program ini bertujuan memberikan pendidikan kepada pesertanya tentang seluk beluk dunia properti, mulai dari permodalan, regulasi hingga peluang tantangan. Termasuk membangun bisnis properti dari nol serta sosialiasi mengenai peran Bank BTN dalam mendorong kemajuan sektor properti.
Rangkaian program literasi properti ini juga melibatkan asosiasi dan komunitas seperti REI dan APERSI serta para peserta HFC yang telah sukses meniti karir di dunia properti. Program literasi properti di 27 kampus ini berhasil memecahkan rekor MURI sebagai edukasi literasi properti dengan peserta terbanyak.
HFC BTN juga mendorong lahirnya wirausaha properti dengan membuka program khusus. Seperti program mini MBA in property bekerjasama dengan Sekolah Bisnis Manajemen ITB dan program Master Developer Indonesia (MDI).
Lewat beragam program tersebut Bank BTN telah mendidik 1.000 orang yang siap terjun di dunia properti. “Lahirnya wirausahawan diharapkan bisa mendorong iklim investasi, kompetisi yang berkualits sehingga dapat memajukan industri properti,” kata Maryono.