REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- PT Pertamina memprioritaskan peningkatan produksi minyak gas dan energi lainnya untuk melankah ke depan. Perusahaan pelat merah ini berupaya meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri, khususnya produksi kilang yang sedang dalam proses pembangunan.
Di samping itu, BUMN migas ini juga harus membuat produk yang lebih terjangkau dengan kualitas yang lebih baik. "Sehingga masyarakat bisa menikmatinya sesuai dengan kondisi yang ada sekarang ini," kata Direktur Perencanaan, Investasi dan Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero) Gigih Prakoso Soewarto usai acara BUMN Hadir di Kampus dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, di Gedung UC UGM Yogyakarta, Sabtu (28/10).
Sekarang produksi Pertamina secara akumulasi baru mencapai 650 ribu barel oil ekuivalen. Harapannya, Gigih mengatakan, Pertamina ingin produksi hingga mencapai 1,9 juta barrel oil ekuivalen dalam tempo 10 tahun ke depan. Kenaikan produk demi menjaga ketahanan energi nasional itu sekitar 3-4 kali lipat.
Dengan keinginan yang besar itu, Pertamina perlu meningkatkan produksi ladang-ladang migasnya. Baik ladang lama maupun mencari
ladang baru. "Baik di dalam negeri, kawasan Asia Tenggara maupun Asia Pasifik, Amerika Selatan atau Timur Tengah. Hal ini tergantung kondisi cadangan minyak yang ada di sana," kata dia.