Sabtu 28 Oct 2017 13:13 WIB

Dirut BRI: Bisnis Ritel Sedang Terpuruk

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Nidia Zuraya
Suprajarto - Direktur Utama PT Bank BRI
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Suprajarto - Direktur Utama PT Bank BRI

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sektor perdagangan ritel saat ini mengalami kecenderungan menurun. Penurunan perdagangan ritel tersebut salah satunya akibat pesatnya perkembangan transaksi online.

Hal ini ditegaskan Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI), Suprajarto saat memberikan kualiah umum di hadapan mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip), di kampus Tembalang, Kota Semarang, Sabtu (28/10).

Menurutnya, dampak penurunan sektor ritel ini sudah mulai terasa dengan ditutupnya gerai PT Mitra Adi Perkasa (MAP) Tbk dan Lotus Departement Store yang merencanakan tutup akhir bulan ini. Demikian juga dengan Matahari Department Store yang sudah menutup beberapa outletnya di sejumlah tempat.

"Ini yang perlu diantisipasi dan disikapi dengan lebih waspada dan hati- hati," ungkapnya.

Suprajarto menuturkan, saat ini BRI sedang melakukan kajian, evaluasi dan penelitian secara detil. Dari pengamatan BRI, ungkapnya, dampak dari perkembangan e-commerce seperti belanja online memang cukup besar pengaruhnya.

Selain itu, barang yang dijual ternyata memang lebih banyak produk impor dan bukan produk lokal. "Inilah yang pada akhirnya menyebabkan ritel menjadi semakin berat, sekarang ini," tegasnya.

Ia juga berharap, mudah-mudahan ada sesuatu yang bisa digerakkan lagi. Salah satunya dengan membangun e-commerce mall of Indonesia. Tujuannya adalah untuk mengangkat UMKM-UMKM yang memang belum memenuhi syarat.

"Misalnya produk UMKM yang secara kemasan selama ini belum menarik, bakal diberikan pembinaan dan pelatihan untuk meningkatkan kemasannyamenjadi lebih menarik dan kian diterima pasar,"paparnya.

Termasuk upaya lainnya, kata Suprajarto, adalah meningkatkan performa. "Karena salah satu syarat e-commerce adalah packagingnya, inventorinya yang harus terjaga dengan baik, logistik dan masih banyak yang lainnya," ujar Suprajarto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement