Rabu 25 Oct 2017 13:35 WIB

'Target Perhutanan Sosial Sulit Tercapai Sampai 2019'

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Elba Damhuri
Menteri LHK Siti Nurbaya memberikan keterangan pers terkait konferensi tenurial 2017, dan program kehutanan sosial, Rabu (25/10).
Foto: Republika/Debbie sutrisno
Menteri LHK Siti Nurbaya memberikan keterangan pers terkait konferensi tenurial 2017, dan program kehutanan sosial, Rabu (25/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan bahwa target program perhutan sosial yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak awal pemerintahan tidak akan tercapai. Sebab hingga kini pembebasan lahan untuk masyarakat bahkan belum mencapai 50 persen.

Dalam agenda Nawacita Kabinet Kerja, Jokowi meminta agar ada 12,7 juta hektare (ha) hutan yang bisa dipinjamkan kepada masyarakat untuk dijadikan lahan produktif. Namun, KLHK merasa angka ini kurang realistis.

"Untuk periode 2015-2019 diproyeksi target realistis hingga 2019 hanya seluas 4,38 juta hektare," ujar Siti dalam Pembukaan Konferensi Tenurial 2017 di Istana Negara, Rabu (25/20).

Hingga saat ini, lanjut Siti, telah direalisasikan alokasi Iahan bagi masyarakat seluas 1,08 juta ha. Realisasi ini diantaranya 509.5656,7 ha berupa hutan desa atau nagari, dan hutan adat. Saat ini juga masih dalam proses penyelesaian lagi seluas 960 ribu ha.

Dengan demikian pemerintah akan segera menyelesaikan lagi lahan seluas 960 ribu ha. Realisasi lahan yang akan dibebaskan menjadi seluas 2,04 juta ha.

Dalam catatan KLHK, untuk alokasi reforma agraria dari target 4,1 juta ha yang berasal dari kawasan hutan, telah dilepaskan kawasan hutan sampai Juli 2017 seluas 750.123 ha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement