Rabu 25 Oct 2017 03:15 WIB

Pelindo II akan Jadikan Semua Pelabuhan Digital Port

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nidia Zuraya
Aktivitas bongkar muat ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (20/10).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Aktivitas bongkar muat ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Pelindo II (Persero) berencana menjadikan semua pelabuhan di bawah pengelolaannya sebagai digital port. Menurut Direktur Utama PT Pelindo II Elvyn G Masassya, untuk merealisikan rencana tersebut perusahaannya mengalokasikan dana investasi mencapai Rp 1 triliun.

"Rencananya pembangunan digital port ini akan dimulai pada 2018 mendatang," ujar Elvyn di Kota Bandung, Selasa (24/10).

Elvyn mengatakan, saat ini baru ada beberapa pelabuhan di bawah pengelolaannya yang telah menjadi digital port. Karena, Pelindo II telah mencoba mengimplementasikan di dua pelabuhan salah satunya Pelabuhan Banten.

Digital port, jelas Elvyn, adalah layanan terintegrasi di pelabuhan yang terkoneksi secara digital. Dengan adanya digital port ini diharapkan bisa meningkatkan layanan dan juga kecepatan dalam setiap proses kegiatan di pelabuhan.Bahkan, dengan digital port bisa menurunkan biaya logistik.

Menurut Elvyn, ia sudah menghitung dengan adanya digital port maka proses dokumentasi dan perencanaan kapal bisa lebih cepat. Dengan kecepatan proses tersebut, maka bisa menurunkan biaya. "Saya yakin dengan proses digital ini paling tidak biaya bisa ditekan sampai 20 persen," katanya.

Untuk merealisasikan rencana ini, kata dia, Pelindo II menyiapkan dana investasi Rp 1 triliun. Dana ini akan digunakan untuk menjadikan 12 pelabuhan di bawah Pelindo II menjadi digital port. Rencananya, pembangunan digital port itu bisa dilakukan hingga empat tahun mendatang.

"Dana itu untuk penyiapan sistem teknologi dan lainnya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement