REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Asosiasi Gubernur Seluruh Indonesia (APPSI) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa keinginan pemerintah dalam menarik investasi seluas-luasnya hanya bisa dilakukan dengan mempermudah perizinan baik di pusat maupun di daerah. Kemudahan tersebut akan memberikan kenyaman bagi investor untuk menanamkan dana.
Kemudahan izin tersebut harus bisa direalisasikan pada permintaan izin yang tidak berbelit. Selama ini masih banyak daerah yang mempersulit perizinan, padahal cara ini justru bisa membuat investor kabur ke daerah atau negara lain. "Pemerintah daerah tidak boleh lagi menghambat atau memperlambat (izin)," kata Syahrul ditemui di Istana Negara, Selasa (24/10).
Salah satu cara memperbaiki perizinan adalah dengan membangun sistem yang lebih mudah diakses investor. Sistem tersebut nantinya bisa membuat permohonan izin bisa berjalan dalam hitungan jam bahkan di bawah 60 menit.
Syahrul menyebut bahwa kepala daerah tidak boleh takut dengan investor. Ketakutan tersebut nantinya bisa berdampak pada permohonan izin investor yang lambat.
Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apeksi) Nurdin Abdullah menjelaskan, kondisi fiskal pemerintah pusat melalui APBN dan pemerintah daerah melalui APBD tidak bisa diharapkan untuk menunjang seluruh proyek yang dipersiapkan. Untuk itu kehadiran investor sudah menjadi kewajiban dalam mempercepat kinerja pemerintah. "APBN, APBN, ini tidak mampu untuk menyelesaikan persoalan-persoalan kebutuhan daerah," ujar Nurdin.
Dia menilai bahwa penerimaan negara saat ini semakin turun. Sedangkan kebutuhan pembangunan terus membengkak baik di pusat maupun di daerah. Sehingga tidak mungkin bagi pemerintah mengandalkan pendapatan dalam membangun seluruh proyek infrastruktur yang tersebar di semua daerah.
Nurdin menuturkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan lugas telah meminta agar investasi tidak dihalang-halangi. Artinya Pemda juga harus berupaya melayani investor yang tertarik berinvetasi di daerah tersebut. "Jadi sudah pasti kita harus menciptakan pemerintahan yang bersih, melayani dan bisa menjadikan daerah kita ini sebagai lahan investasi yang menjanjikan," kata Nurdin.