Selasa 24 Oct 2017 08:00 WIB

Pemprov Jatim Tawarkan Investasi Smelter kepada Singapura

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Smelter (Ilustrasi)
Smelter (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo menawarkan investasi di bidang smelter kepada para pengusaha Singapura. Menurutnya, selain berprospek bagus karena bisa meningkatkan industrialisasi, keberadaan smelter juga akan mengurangi impor bahan baku dan penolong industri yang saat ini masih 79 persen.

"Pembangunan smelter ini sangat membantu untuk mengatasi ketergantungan Jatim terhadap impor bahan baku. Mudah-mudahan ini menjadi kerja sama yang baik dan pasarnya jelas," kata pria yang akrab disapa Pakde Karwo, Selasa (24/10).

Dia meyakini, dengan terbangunnya smelter di Jatim, akan memberikan efek domino terhadap kinerja industri dalam negeri, khususnya di Jatim. Selain mampu mengurangi ketergantungan impor bahan baku, juga akan memicu tumbuhnya industri-industri hilir di sekitar lokasi berdirinya smelter.

Pembangunan smelter di Jatim juga menurutnya dapat memperluas pasar seperti kawasan Timur Indonesia. Selain membantu memperluas pasar, pengembangan kerjasama dengan Jatim dapat menambah nilai efisien dalam perdagangan.

"Sebab geo ekonomi Jatim berada di tengah Indonesia dan menjadi penghubung perdagangan kawasan Timur Indonesia mulai Kalimantan sampai Papua," ujar Pakde Karwo.

Pakde Kawrwo menjanjikan, untuk menunjang investasi smelter, pemprov akan memberikan kemudahan dalam berinvestasi melalui empat jaminan pemerintah (government guarantee). Seperti kemudahan perijinan, penyelesaian masalah perburuhan, ketersediaan power plant, dan fasilitasi penyediaan tanah.

Selain smelter, Pakde Karwo juga menawarkan pengembangan industri yang terintegrasi dengan pelabuhan di Probolinggo dan Tuban kepada para investor Singapura. Apalagi keduanya dinilai memiliki keunggulan dalam segi lokasi yang strategis dan kondisi laut yang tenang.

Kami menawarkan dua tempat yakni di Pelabuhan Tanjung Awar-awar Tuban dan Tanjung Tembaga Probolinggo. "Yang ditawarkan kepada investor Singapura itu industri atau penggudangannya, sedangkan untuk pengelolaan pelabuhan tetap dilakukan oleh Pemprov Jatim," kata Pakde Karwo.

Sementara itu, Dubes Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar menjelaskan, dari segi bisnis dan investasi, perusahaan Singapura memang merupakan salah satu investor besar di Jatim. Baik di bidang properti, retail, makanan dan minum, maupun pelabuhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement