REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan Kementerian Pertanian akan membangun lumbung pangan di wilayah perbatasan. Lumbung pangan ini dinilai berpotensi menghasilkan komoditas ekspor.
Ia meyakini daerah-daerah pinggiran memiliki potensi pertanian yang menjanjikan. Optimisme itu, menurut Amran cukup beralasan. Pasalnya, di beberapa daerah, seperti di Kabupaten Sanggau Kalbar, Kementerian Pertanian berhasil mewujudkan target ekspor beras.
"Kita ingin bangun lumbung-lumbung pangan di perbatasan, termasuk di Kabupaten Nunukan ini. Makanya kita lihat apa yang bisa digerakkan di sini," ujar Andi Amran di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Senin (23/10).
Pria asal Bone, Sulawesi Selatan itu juga menyampaikan, bahwa dalam rangka peringatan tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK, pihaknya berhasil mengimpor beras dari perbatasan Indonesia ke Malaysia. Ekspor perdana dari Kalimantan Barat itu sebanyak 25 ton beras medium dan premium. Penguatan sektor pertanian itu dinilainya sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk membangun Indonesia dari pinggiran. Apalagi, Kabupaten Nunukan yang berbatasan langsung dengan Malaysia merupakan potensi besar yang mesti dimanfaatkan.
"Potensinya kita bisa menyuplai ke Malaysia. Insya Allah tanggal 1 November 2017 kita akan lakukan perjanjian bilateral dengan Malaysia. Mereka sudah dua kali datang, komoditas untuk pertanian siap diterima di Malaysia," katanya.
Andi Amran juga mengaku tidak hanya menargetkan sebatas mengekspor komoditas pertanian. Daerah perbatasan diharapkan mampu mengolah komoditas menjadi komoditas dengan nilai lebih. Pemerintah juga membuat target besar untuk membangun industri hilirnya. Industri ini akan menambah pendapatan daerah dibandingkan hanya ekspor bahan mentah.
"Kita harus menuju hilirisasi karena added value-nya itu ada di-packaging kita harus menuju ke sana," kata Andi Amran di hadapan para petani Pulau Sebatik.