REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memantau Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Sabtu (21/10). Budi mengatakan ia ingin memastikan kapal untuk tol laut berjalan dengan baik.
Termasuk juga mengenai angkutan barang yg ada di Tol Laut. "Berikutnya kami akan teliti angkutannya itu barangnya siapa dan apa barangnya," kata Budi Karya di Pelabuhan Tanjung Perak, Sabtu (21/10).
Budi Karya mengatakan, upaya tersebut dilakukan agar mengetahui apakah bisa memberikan harga yang baik. Meskipun ia mengakui saat ini disparitas harga di daerah terpencil dengan adanya Tol Laut sudah turun 20 sampai 25 persen.
Hanya saja, Budi Karya ingin dengan melakukan kontrol terhadap siapa pelaku dan angkutan barang apa di Tol Lait bisa membuat harga di daerah terpencil lebih pasti. "Nah itu sekarang kita sedang diskusikan dengan swasta karena Rumah Kita menampung barang-barang oleh PT Pelni," ujar Budi Karya.
Untuk itu, Budi Karya memastikan akan memantau Tol Laut lebih intensif lagi dengan memeriksa setiap kapal dan barang yang dibawa. Begitu juga dengan mekanisme yang digunakannya. Lalu mengenai rute, Budi Karya masih akan mengevaluasi terlebih dahulu kondisi yang ada saat ini.
Setelah memantau pelabuhan tersebut, Budi Karya menilai dari segi teknik, kapal swasta dari peti kemaa juga cukup baik. Sebab, saat ini sudah banyak kapal swasta yang menggunakan crane di atas kapal untuk pengangkutan barang.