Sabtu 21 Oct 2017 06:25 WIB

Blue Bird Operasikan Teknologi GPS Layani Penumpang di Bali

Taksi Blue Bird di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (23/3).  (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Taksi Blue Bird di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (23/3). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Taksi Blue Bird saat ini sudah menggunakan teknologi berbasis Global Positioning System (GPS). Tujuannya untuk memberi pelayanan dan kenyamanan kepada warga masyarakat maupun wisatawan yang berlibur di Bali.

"Kami sudah menggunakan  mobile data terminal (MDT) berbasis GPS. Dengan teknologi tersebut akan memudahkan memantau (memonitor) armada taksi yang sedang beroperasi di jalan raya," kata General Manager PT Blue Bird Group Area Bali-Lombok, Putu Gede Panca Wiadnyana di Denpasar, Sabtu (21/10).

Ia mengatakan taksi berlambang burung biru tersebut mulai mengoperasikan sistem MTD berbasis GPS sejak 2002 guna memudahkan melakukan pemantauan kendaraannya. Hal itu untuk memberi kenyaman dan keamanan bagi konsumen atau penumpang.

"Dengan teknologi canggih tersebut, maka sistem ini akan memonitor dari kantor pusat sehingga di mana posisi satu per satu armada taksinya tetap terpantau. Tujuannya kami selain memberi kenyamanan kepada penumpang, juga mengindari kejahatan atau kecurangan yang menimpa pengemudi atau pelanggan," ujarnya.

Selain berfungsi keamanan pada kendaraan, Panca mengatakan, teknologi MTD berbasis GPS juga mempunyai fungsi canggih untuk mempermudah pengemudi serta mempersingkat waktu saat menjemput ke lokasi penumpang yang bersangkutan. Panca Wiadnyana menjelaskan dengan pantauan titik kordinat, maka membantu pendistribusian pesanan (order) menjadi lebih efektif.

"Kami berharap teknologi ini nantinya dapat digunakan untuk memudahkan seluruh masyarakat Bali dan wisatawan dalam menggunakan jasa transportasi, dan juga untuk efisiensi waktu menggunakan Bali Taksi Blue Bird," ucapnya.

Dia mengatakan, selain memperoleh data keberadaan setiap unit taksi, pusat operator mampu memperoleh data hingga kecepatan kendaraan. Seluruh data perjalanan itu tersimpan di dalam pusat operator taksi Blue Bird untuk keamanan penumpang dan pengemudi.

Panca menambahkan, Blue Bird Bali saat ini mengoperasikan 1.200 unit. Terdiri atas 1.000 unit taksi dan 200 unit non-taksi (kendaraan sewa dan bus), serta mempekerjakan lebih dari 2.000 orang pengemudi dan karyawan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement