Kamis 19 Oct 2017 04:25 WIB

Boeing Peringatkan Airbus Terkait Kerja Sama Bombardier

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Logo Airbus.
Logo Airbus.

REPUBLIKA.CO.ID, MONTREAL -- Boeing mewanti-wanti kerja sama antara Bombardier dengan Airbus untuk unit produksi pesawat CSeries. Kerja sama itu bisa terjegal aturan impor AS.

Suntikan modal segar dari Airbus untuk program pesawat CSeries milik Bombardier akan menyelamatkan unit bisnis ini. Langkah ini juga bisa menyelamatkan Bombardier dari sengketa perdagangan dengan Boeing dimana Departemen Perdagangan AS mengancam kewajiban impor 300 persen.

Boeing menyatakan kerja sama itu juga tidak melonggarkan ketentuan yang diharuskan pemerintah AS. ''Bila tidak, AS bisa jadi tak lagi mengizinkan segala barang terkait pesawat CSeries bisa masuk,'' kata penasihat hukum Boeing, Michael Luttig, seperti dikutip Reuters, Selasa (17/10).

Transaksi ini akan membuat Airbus memegang 50,01 persen saham unit bisnis CSeries milik Bombardier. Namun dengan kompetisi pasar penerbangan yang amat ketat, Bombardier diprediksi hanya akan mendapat sedikit margin.

Meskipun, pesawat dengan kapasitas 110-130 kursi itu sudah punya banyak penggemar karena hemat bahan bakar. Agar bisnis ini bisa terus berjalan, Bombardier harus mendapat pesanan baru CSeries dalam 18 bulan mendatang.

Menurut ahli hukum pedagangan internasional AS, William Perry, strategi dengan membuka pabrik perakitan di Alabama bisa jadi strategi perusahaan asal Kanada itu untuk berkelit dari kewajiban bea atas impor pesawat mereka. Mareka bisa saja menyebut impor hanya untuk bagian sayap yang berasal dari Irlandia utara.

''Cuma itu celah yang bisa dimanfaatkan Bombardier,'' kata Perry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement